Erick Thohir akan menyerahkan seluruh keputusan kepada FIBA terkait tim-tim yang akan tampil di Indonesia pada World Cup 2023. Ia percaya siapapun timnya, penonton di stadion bakal tetap banyak.
Menteri BUMN sekaligus FIBA Board Member itu mengatakan demikian karena ia ingin menjunjung tinggi fairness. "Enggak bisa (pilih-pilih tim favorit). Namanya olahraga fairness. Kalau olahraga diisi-isi ... itu berat nanti," kata Erick di Istora GBK.
Lagipula, sebut Erick, pembagian pooling baru dilakukan pada April tahun depan. Tentu akan muncul berbagai dinamika. Namun, kembali lagi ia meyakini apapun timnya akan memberi dampak besar bagi penyelenggaraan Indonesia.
"Dinamikanya pasti terjadi. Tapi seperti yang disampaikan Menpora sebelumnya, bagaimana final antara Australia dan Lebanon (cukup banyak). Sekarang Lebanon tak banyak penduduk di Indonesia, Australia juga belum maksimal karena Kejuraan Asia. Tim yang dikirim pun masih bukan pemain-pemain NBA-nya. Artinya potensi penonton ( ke depannya) akan luar biasa," ujar Erick.
Meski begitu, ia juga menegaskan, padatnya penonton juga perlu didukung kerja keras dari panitia guna mendorong antusiasme masyarakat agar mau datang ke stadion saat FIBA World Cup 2023 25 Agustus-10 September.
"Selain, FIBA juga akan cari solusi, apakah ada turnamen-turnamen sebelum World Cup, di mana (turnamen) ini bisa jadi road to FIBA World Cup. Tapi itu biar jadi keputusan FIBA, karena FIBA bagian dari banyak negara," kata Erick.
Sebelumnya, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih berharap Timnas Indonesia bisa tetap tampil di FIBA World Cup 2023. Menurutnya, kehadiran Marques Bolden dkk akan memengaruhi jumlah penonton yang datang ke stadion.
Bagaimana pun, Indonesia saat ini tengah membangun venue Piala Dunia FIBA 2023 di kawasan Gelora Bung Karno yang dinamakan Indonesia Arena. Stadion yang ditargetkan rampung Juni 2023 itu akan memilik kapasitas sekitar 16 ribu kursi.
Namun, keinginan itu gagal terwujud. FIBA sudah mengunci negara-negara yang bakal tampil di Piala Dunia. FIBA melalui Direktur Olahraga dan Kompetisi FIBA Predrag Bogosavljev berkeyakinan Indonesia bakal tetap menjadi saksi event akbar.
"Setidaknya akan ada ribuan penggemar internasional yang datang untuk menyaksikan pertandingan, tetapi tidak hanya laga, untuk merasakan Jakarta dan Indonesia juga," kata Bogosavljev beberapa waktu lalu.
"Suasana nanti tidak akan terlupakan dan perlu diingat, foto-foto Indonesia akan dilihat dunia dan sebenarnya penonton kami orang dari seluruh dunia dan menonton melalui televisi," Bogosavljev mempertegas.