Selain seri Belgia dan Monako, tempat di mana Button gagal mencetak angka karena gagal finis, Korea merupakan salah satu sirkuit yang kurang bersahabat bagi pembalap 31 tahun asal Inggris itu gagal finis musim lalu. Menuntaskan race di luar posisi sepuluh membuat Button pulang dengan tangan hampa.
"Menang di Jepang adalah salah satu kemenangan yang paling memuaskan dan emosional dalam karir saya, dan saya menantikan untuk membawa momentum itu saat memasuki akhir pekan nanti," sebutnya pada Crash.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi Sirkuit Internasional Korea yang banyak terdapat tikungan tak membuat Button resah. Alasannya, paket mobil yang dimiliki oleh tim McLaren saat ini mampu meraih kecepatan maksimal meskipun saat melaju di tikungan. Balapan di GP Jepang lalu jadi bukti peningkatan mobil McLaren.
"Perbedaan yang terpenting adalah saya memiliki mobil yang saya tunggangi dan bisa benar-benar kupercaya, itu tidak saya punyai ketika membalap di sini musim lalu. Tapi musim ini, mobil kami selalu merasa positif dalam setiap jenis tikungan, dan aku merasa nyaman berusaha keras, karena anda benar-benar mampu merasakan batasnya. Saya pikir anda melihatnya di Suzuka," ungkapnya.
Kemenangan dibutuhkan Button untuk menjauh dari kejaran Fernando Alonso dalam perebutan posisi runner-up musim ini. Hanya unggul delapan angka atas pesaingnya itu, posisi Button masih berpotensi digusur oleh Alonso dengan empat seri yang masih tersisa.
Dengan fakta Alonso pemenang GP Korea musim lalu, Button harus mampu menjaga kemenangan di Jepang yang akan membantunya meraih posisi runner-up musim ini.
(din/krs)











































