Mercedes punya pesan untuk dunia jelang Formula 1 2020 dimulai pekan depan. Mobil terbarunya, seri W11, kini berwarna hitam sebagai bukti menentang rasieme.
Kejuaraan F1 2020 akan digelar pekan depan, usai tertunda akibat pandemi corona. Seri balapan pertama akan digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 5 Juli mendatang.
Jelang balapan perdana, Mercedes memperkenalkan mobil terbarunya, F1 W11. Mobil itu punya perbedaan drastis dari seri-seri sebelumnya.
Jika mobil balap Mercedes biasanya berwarna dominan silver, F1 W11 kini berwarna gelap. Livery mobil yang dipakai Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas itu dominan dengan warna hitam, plus tambahan corak warna tosca khas sponsornya.
Bukan tanpa sebab Mercedes mengganti warna andalannya. Tim juara bertahan F1 dalam enam musim beruntun itu ingin mengampanyekan perlawanan pada rasisme, yang menjadi masalah kemanusiaan di seluruh dunia saat ini.
"Kami akan balapan dengan warna hitam di 2020, sebagai janji publik untuk meningkatkan nilai keberagaman di tim kami, juga sebagai penyataan tegas bahwa kami menentang rasisme dan segala bentuk diskriminasi," cuit pernyataan Mercedes.
Bos tim balap Mercedes, Toto Wolff, menilai mengubah livery menjadi bukti Mercedes tidak bungkam pada rasisme. Langkah itu dicoba untuk menebar nilai-nilai kebaikan dari lintasan balap.
"Rasisme dan diskriminasi tidak memiliki tempat di masyarakat dan olahraga kita, atau tim kita. Inilah keyakinan utama Mercedes. Tetapi, memiliki keyakinan dan pola pikir yang benar saja tidak cukup jika tetap diam," kata Wolff di situs resmi Mercedes.
Baca juga: Tak Ada Podium untuk Pemenang F1 Musim Ini |
"Kami ingin menggunakan suara kami dan platform global kami untuk berbicara tentang penghormatan dan kesetaraan. Silver Arrow [mobil Mercedes] akan berpacu dalam warna hitam di musim 2020 untuk menunjukkan komitmen kami terhadap keragaman yang lebih besar dalam tim dan olahraga kami," jelasnya.
Hamilton, pebalap Mercedes, juga menjadi sosok yang begitu menentang rasisme. Pebalap Inggris yang juga berkulit hitam itu mendukung gerakan Black Lives Matter, yang menyeruak usai tewasnya George Floyd, warga kulit hitam Amerika Serikat, di tangan kepolisian.
(yna/mrp)