Seperti diberitakan oleh suratkabar News of the World, Senin (31/3/2008), pria berusia 67 tahun itu terlibat sadomasochistic orgy dengan lima orang PSK di sebuah flat di London dan difilmkan melalui sebuah kamera. Dalam video tersebut Mosley bersama lima orang perempuan tersebut berakting layaknya tengah berada di kamp penyiksaan Nazi dan saling melakukan siksaan dengan cambuk.
Video tersebut kini tengah beredar di dunia maya dan bisa dibayangkan imbasnya bagi image dunia F1. Tetapi, FIA seperti dilansir oleh F1-Live menyatakan menolak untuk berkomentar mengenai masalah tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa ini merupakan masalah pribadi Mosley dengan koran asal Inggris itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjadi Isu Rasisme
Masalah pun langsung menjalar menjadi isu rasisme setelah beberapa organisasi Yahudi merasa tersinggung dengan adegan tersebut. Sebab seperti diketahui, kamp penyiksaan dahulu digunakan Nazi untuk menyiksa bangsa Yahudi pada Perang Dunia II.
Stephen Smith, direktur dari Holocaust Center, mengatakan bahwa Mosley seharusnya merasa malu dan segera meminta maaf kepada keluarga korban pembataian kamp tersebut. Terlebih lagi Mosley pernah mengecam tindakan rasisme sehingga sudah sepatutnya ia berkaca kepada sikapnya tersebut.
"Setelah Mr Mosley sangat mengutuk rasisme di dunia otomotif, seharusnya ia hidup dengan standard yang telah diterapkannya itu. Ini merupakan penghinaan terhadap jutaan korban, orang yang bertahan dan keluarga (dari pembataian). Dia harus memnita maaf, dia harus mundur dari jabatannya di dunia olahraga," tukasnya seperti dilansir Autosport.
Ayah Mosley, Sir Oswald Mosley, merupakan tokoh fasis papan atas asal Inggris. Dikabarkan pernikahan Mosley senior dihadiri oleh pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Namun, Bernie Ecclestone, teman dekat Mosley sekaligus salah seorang bos besar F1, menolak mengatakan bahwa Mosley merupakan orang yang rasis.
"Jika Anda mengenal Max mungkin hal itu hanyalah sebuah lelucon ketimbang sebuah hinaan terhadap kaum Yahudi. Kalaupun hal itu benar, maka itu merupakan urusan pribadi setiap orang," ucapnya.
(krs/a2s)