The Apprentice: ONE Championship, Protokol Ketat tapi Tetap Seru

The Apprentice: ONE Championship, Protokol Ketat tapi Tetap Seru

Mohammad Resha Pratama - Sport
Sabtu, 27 Feb 2021 01:02 WIB
The Apprentice: ONE Championship
The Apprentice: ONE Championship tetap seru di tengah pandemi virus corona (dok.ONE Championship)
Singapura -

ONE Championship tetap menghelat The Apprentice di tengah pandemi COVID-19. Meski protokol kesehatannya ketat, acara tetap dijamin seru.

The Apprentice: ONE Championship adalah program terbaru dari Presiden sekaligus CEO Chatri Sityodtong. The Apprentice: ONE Champioship Edition akan terdiri dari 13 episode.

Kompetisi bisnis dalam reality show ini akan fokus pada berbagai masalah dan industri dunia nyata. Tak cuma itu, para peserta nantinya juga akan merasakan bagaimana terjun di dunia olahraga tarung bebas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia punya satu wakil di yakni Paulina Purnomowati. Paulina akan bertarung dengan 16 kontestan lainnya dari berbagai negara. Nantinya bakal ada hadiah uang 250 ribu dolar AS serta posisi penting di perusahaan milik Chatri.

Maka dari itu, ONE Championship berusaha mengemas acara tersebut semenarik mungkin meski harus memperhatikan protokol kesehatan. Produksi acara tersebut sepenuhnya dijalankan di Singapura.

ADVERTISEMENT

"Itu sangat sulit tentu saja, dan tanggung jawab tinggi di pundak kami untuk memastikan kami melakukannya dengan benar. Produksi tersebut adalah yang terbesar di kawasan ini pada saat itu, dan kami harus memastikan bahwa kami menetapkan standar keselamatan, " Ujar pendiri Refinery Media, Karen Seah, yang ikut dalam produksi The Apprentice.

"Jika kita tidak bisa melakukannya dengan benar, maka itu tidak akan terlihat terlalu bagus untuk industri media lainnya. Sebenarnya ada banyak batasan yang membuat banyak hal menjadi sulit dan lebih lama untuk dieksekusi. Tapi kami sangat bangga dengan apa yang telah kami capai, dan kami melakukannya dengan sangat baik. Ini memberi saya banyak optimisme untuk produksi masa depan di Singapura," sambungnya dalam rilis kepada detikSport.

"Kami semua harus memakai masker dan APD lainnya, terutama tim kameramen dan tim suara di bawah terik suhu yang sangat panas, dan terkadang berlari dengan kontestan. Aturan seperti ini berlaku untuk kami, tetapi tidak untuk orang biasa yang pergi joging atau berolahraga. Kelihatannya sangat sulit, tapi kami perlu mengesampingkan ketidaknyamanan kami untuk memastikan pertunjukan itu diproduksi."

Apalagi dalam acara ini juga menampilkan beberapa tamu terkenal seperti Eric Yuan dari Zoom, Anthony Tan dari Grab, dan Patrick Grove dari Catcha Group, serta legenda seni bela diri seperti Georges St-Pierre dan Renzo Gracie.

Sudah pasti ada tantangan tersendiri untuk mengadakan acara di tengah segala keterbatasan saat ini. Ditambah para peserta itu mewakili 11 negara dengan kondisi berbeda saat ini.

"DNA olahraga ONE Championship telah memberi kami sudut pandang yang luar biasa untuk menampilkan format yang sama sekali berbeda dari Apprentice 'lama' yang kami kenal. Dikombinasikan dengan Chatri (Sityodtong) yang menjadi pembawa acara pada acara itu, saya tahu saya benar-benar dapat menembus batas dan melakukan sesuatu yang sangat menarik dan berbeda. Saya sangat yakin itu akan menjadi formula kemenangan," kata Seah.

"Saya bahkan tidak berpikir ada orang yang akan mengenalinya. Ini sangat berbeda dari aslinya dalam segala hal."

(mrp/ran)

Hide Ads