3. Presentasi adalah segalanya
Kita sering mendengar pepatah untuk tidak menilai buku berdasarkan sampulnya. Namun, pada kenyataannya, hal itu tidak selamanya akurat.
Dalam konteks startup, sampul buku bisa diartikan sebagai presentasi - entah itu dalam bentuk verbal ataupun visual. Banyak ide brilian yang tak bisa tereksekusi karena kurang kuatnya cara penyampaian gagasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para investor adalah orang-orang yang sibuk, dan biasanya mereka tak punya banyak waktu untuk mendengarkan presentasi. Sehingga peserta harus bisa memberikan presentasi dengan singkat, padat, dan jelas.
4. Merekrut orang yang tepat
Memilih rekan kerja yang tepat tentu bukan sesuatu yang baru dan berlaku untuk semua perusahaan di berbagai industri. Namun, hal ini terasa semakin vital dalam lingkup perusahaan rintisan karena harfiah pun, mereka tengah mencari bentuk.
Maka dari itu Chatri Sityodtong selaku CEO ONE Championship benar-benar selektif dalam mencari calon pemimpin baru lewat acara The Apprentice ini. Agar nantinya perusahaan yang dipimpin bisa berjalan dengan baik.
Pada akhirnya dua kandidat terbaik The Apprentice harus menjalani sebuah wawancara ketat untuk menentukan visi serta komitmen mereka terhadap pekerjaan yang akan mereka jalani. Setiap kata dari jawaban mereka menjadi sebuah pertimbangan besar.
5. Melihat jauh ke depan
Menjadi perusahaan yang relevan di masa depan adalah target dari setiap perusahaan rintisan. Maka, penting untuk mengetahui seberapa berperan mereka bagi kehidupan masyarakat di masa mendatang.
Topik ini pun selalu jadi pembahasan dari setiap episode di "The Apprentice: ONE Championship Edition." Bukan hanya karena demi keberlangsungan perusahaan, tetapi juga untuk meyakinkan para pemangku kepentingan yang terlibat.
(mrp/raw)