Ducati memang tak lagi mengejar gelar juara dunia karena Marc Marquez sudah menguncinya sejak seri Jeoang dua pekan lalu. Tapi, perjuangan Andrea Dovizioso belum usai karena masih ada target yang diburunya yakni gelar runner-up.
Setelah musim lalu jadi runner-up, Dovizioso tentu tak ingin pencapaiannya lebih buruk musim ini. Tapi, Dovizioso mendapat ancaman di dua balapan tersisa dari duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, yang menguntit di belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kebangkitan Yamaha Tak Mengancam Dovizioso |
Tapi, berkaca pada hasil musim balapan Malaysia musim lalu, Dovizioso patut pede bisa meraih kemenangan akhir pekan ini. Sebab Dovizioso menguasai podium pertama musim lalu bersama rekan setimnya Jorge Lorenzo yang finis runner-up.
Pada balapan yang berlangsung dalam kondisi lintasan yang basah karena hujan, Dovizioso dan Lorenzo awalnya harus bersaing dengan Marquez, untuk mengejar Johann Zarco yang berada di depan.
Ducati akhirnya memimpin balapan setelah Lorenzo menyalip Zarco di lap kesembilan yang kemudian disusul Dovizioso yang merebut posisi kedua. Setelah tujuh lap berlalu, Dovizioso akhirnya mampu mengunci posisi terdepan untuk kemudian tampi lsebagai pemenang.
Kemenangan tersebut lantas dipersoalkan mengingat Jorge Lorenzo yang awalnya memimpin balapan seperti memberikan begitu saja posisi terdepan kepada Dovizioso. Saat itu, Dovizioso memang butuh kemenangan untuk menahan pesta juara Marc Marquez hingga seri terakhir.
Tapi, apapun dugaan orang, Ducati tetap menunjukkan kekuatan mereka di Sepang musim lalu. Hal serupa bisa saja terjadi akhir pekan ini di mana Dovizioso masih diunggulkan untuk menang atas Rossi.
Rossi sendiri sudah puasa kemenangan di Sepang sejak 2008. Belum lagi jika Lorenzo jadi turun membalap, maka Rossi dan Vinales yang belum konsisten amat bisa mendapat ancaman tambahan. Apalagi Ducati juga berkeinginan untuk menempatkan dua pebalapnya di podium demi mengincar gelar juara dunia konstruktor dan tim.