Franco Morbidelli tercecer dalam persaingan MotoGP 2020. Andai kansnya sudah habis, apakah Morbidelli mau membantu Fabio Quartararo meraih titel juara?
Morbidelli gagal memaksimalkan start terdepan di seri Catalunya pada dua pekan lalu. Pebalap Italia itu harus puas finis keempat dengan jarak nyaris tiga detik dari rekan setimnya, Fabio Quartararo yang tampil sebagai pemenang.
Dengan demikian, Morbidelli cuma mengantongi 13 poin untuk bertengger di posisi kelima klasemen sementara MotoGP. Pebalap berdarah Brasil itu tertinggal 31 poin dari Quartararo di posisi teratas sedangkan kejuaraan tinggal menyisakan enam seri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gap yang besar dengan Quartararo tidak mengikis kepercayaan diri Morbidelli. Namun, jebolan akademi balap Valentino Rossi tersebut mesti segera mengejar ketertinggalannya dengan meraih hasil bagus dimulai di Le Mans, Prancis pada akhir pekan ini.
"Selama secara matematika masih mungkin, akan selalu ada harapan dan bahkan kalau Fabio menang dua kali dan aku mendapatkan nol poin, aku toh masih belum keluar dari persaingan," ungkap Morbidelli di GPOne. "Bagiku, sampai hitungan matematika belum tertutup maka masih ada harapan."
Dengan situasi sekarang Quartararo sudah jelas memiliki kesempatan juara yang lebih besar dibandingkan Morbidelli. Sekalipun peluangnya sudah habis, Morbidelli ogah membantu Quartararo kecuali diminta oleh Petronas SRT.
"Terus terang aku tidak memikirkannya untuk tiga alasan khusus. Yang pertama adalah aku masih bersaing untuk titel juara dunia. Yang kedua tim tidak memintaku untuk melakukan sesuatu semacam itu. Yang ketiga, karena kupikir itu adalah sesuatu yang berlawanan dengan sifat olahraga ini," sambung Morbidelli.
"Untuk tiga alasan itu, aku tidak pernah memikirkannya. Aku tidak memiliki ekspektasi jangka panjang, sama sekali. Ekspektasiku adalah selalu tentang langkah selanjutnya dan apa yang kumau sekarang adalah tangguh di Prancis. Kemudian akan seperti itu di Aragon dan berikutnya," lugas dia.
(rin/krs)