Soal Status MotoGP Indonesia, MGPA Diminta Terbuka

Soal Status MotoGP Indonesia, MGPA Diminta Terbuka

Lucas Aditya - Sport
Senin, 23 Nov 2020 16:10 WIB
Render Sirkuit MotoGP Mandalika
Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) diminta terbuka mengenai statu MotoGP Indonesia. (Foto: Dok. MGPA)
Jakarta -

MotoGP Indonesia cuma masuk daftar cadangan di kalender MotoGP 2021 untuk sementara. Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) diminta terbuka soal hal itu.

Dorna sudah mengeluarkan kalender MotoGP 2021 pada 6 November. Hasilnya, MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika hanya masuk daftar cadangan bersama MotoGP Portugal dan MotoGP Rusia.

Pihak MGPA langsung merespons jadwal dari Dorna itu dengan mengeluarkan rilis terkait status MotoGP Indonesia. Klaim sepihak mereka menyebutkan Indonesia mendapat keistimewaan untuk memilih tanggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikSport sudah mengonfirmasi langsung ke pihak Dorna terkait status MotoGP Indonesia. Ternyata, ada situasi 'dua jika' agar MotoGP Indonesia masuk ke kalender MotoGP 2021.

Syarat pertama sirkuit Mandalika harus selesai dibangun. Satu lainnya ada satu seri MotoGP yang batal digelar.

ADVERTISEMENT

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, memberi komentar mengenai perkembangan MotoGP Indonesia. Pihak MGPA diminta untuk mengungkapkan situasi yang sebenarnya.

"Kami masih belum mendapatkan update terakhir dari MGPA, Kemenparekraf, dan Kementerian lain. Yang di bawah Komisi X ada Kemenparekraf dan Kemenpora. Dalam beberapa forum, 2 Kementerian ingin MotoGP bisa dilaksanakan pada 2021," kata Syaiful saat berbincang dengan detikSport via sambungan telepon.

[Halaman selanjutnya: MGPA disarankan terbuka saja]

"Pihak MGPA dan Parekraf perlu menyampaikan secara terbuka komunikasi dengan Dorna. Apakah ada MoU yang mempunyai kekuatan legal, apakah sudah dipastikan menggelar MotoGP 2021."

"Jangan sampai terjadi kontraproduktif. Perdebatan yang terjadi saat ini sudah kontraproduktif. Jangan sampai antusiasme yang besar menjadi kekecewaan. Jangan sampai ada simpang siur mengenai reserve date, cadangan atau mendapat keistimewaan," kata dia lagi.

Penyelesaian sirkuit untuk Menggelar MotoGP Indonesia disebut Syaiful harus menjadi prioritas untuk dikebut. Sebelumnya, MGPA sudah menjadwalkan homologasi akan dilakukan pada Juli 2021. Dengan tanggal homologasi itu, MotoGP 2021 sudah berjalan 10 seri.

"Seraya MGPA melakukan koordinasi dengan Dorna. Kami, Komisi X, mendorong ITDC memastikan infrastruktur selesai. Baik sirkuitnya atau sarana dan prasarana pendukungnya agar bisa selesai saat homologasi, atau bisa tidak dimajukan. Percuma juga kalau statusnya tidak cadangan tapi infrastruktur tidak selesai," kata Syaiful.

"Kita memang butuh event sport berkelas internasional di tahun 2021, selain Piala Dunia U-20 2021. Butuh event yang mempunyai efek sport tourism. Apapun yang terjadi, harus dipastikan untuk membuktikan bahwa Indonesia sudah siap didatangi. Untuk membangkitkan ekonomi, 2021 mesti sudah bisa mendatangkan turis."

"Terkait kondisi (pandemi) saat ini, buruh afirmasi khusus. Apa diperlukan penyuntikan vaksin terkait penyelenggaraan event besar. Kalau begitu, Bali dan NTB bisa diprioritaskan."

"Untuk saat ini, yang paling penting sarana dan prasarana selesai, MGPA perlu terbuka," kata dia menambahkan.


Hide Ads