Marc Marquez Ngaku Salah, Kini Bagaimana Honda Melangkah?

Marc Marquez Ngaku Salah, Kini Bagaimana Honda Melangkah?

Kris Fathoni W - Sport
Minggu, 06 Des 2020 19:30 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 19: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team  speaks with journalists during the pre-season MotoGP Tests in Valencia at Ricardo Tormo Circuit on November 19, 2019 in Valencia, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Marc Marquez Ngaku Salah, Kini Bagaimana Honda Melangkah? (Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Marc Marquez sudah mengaku dirinya bersalah. Ia bertindak gegabah. Yang masih dinantikan adalah bagaimana timnya, Repsol Honda, harus melangkah.

Kesalahan dirinya itu, sebagaimana diakui Marc Marquez, adalah langkah gegabah yang sudah ia lakukan di MotoGP 2020. Itu lantaran ia mau buru-buru balik ke lintasan dan balapan lagi, padahal baru saja menjalani operasi.

"Tahun ini mengajarkanku banyak hal. Yang pertama, usaha untuk kembali setelah cedera itu gegabah. Pelat saya patah di rumah, membuka pintu geser ketika saya harus keluar ke taman. Tapi pelatnya tidak patah di sana, itu patah sebagai akibat dari semua tekanan yang tercipta di Jerez. Mencoba kembali di Jerez adalah sebuah kesalahan. Saya belajar kalau pebalap punya kelebihan dan kekurangan, yang mana pebalap tidak melihat rasa takut, jadi mereka (dokter) harus membuat kami melihatnya," ucap Marc Marquez.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marc Marquez praktis memang absen di sepanjang musim balap 2020. Ia crash di Jerez pada seri pertama, MotoGP Spanyol, tapi sudah berambisi tampil pada seri berikutnya, MotoGP Andalusia, di sirkuit yang sama.

Akibat tindakannya yang buru-buru ngebet tampil lagi, Marc Marquez kemudian mengalami kemunduran dalam proses pemulihan. Apalagi, seperti ya ia katakan, ada insiden dengan pintu geser di rumahnya. Sepanjang MotoGP 2020 ia pun tiga kali naik meja operasi.

ADVERTISEMENT

"Setelah operasi pertama, pertanyaan pertama dari setiap pebalap adalah: kapan saya bisa kembali membalap? Dan dokter-lah yang harus tahu bagaimana menghentikan Anda, dia-lah yang harus realistis," ucap Marquez.

Operasi teranyar Marc Marquez dijalani pada tengah pekan ini di kota Madrid. Rider Spanyol dengan enam titel juara dunia MotoGP dalam delapan musim keikutsertaannya itu pun diprediksi harus absen beberapa bulan di awal seri MotoGP 2021.

[Selanjutnya: Faktanya, Honda Terseok-seok Tanpa Marc Marquez]

Tanpa kehadiran Marc Marquez di MotoGP 2020, Honda sudah terseok-seok mengarungi musim. Dengan Baby Alien masih harus absen di seri-seri awal MotoGP 2021, tim Repsol Honda mesti putar otak menyiasati.

Dengan operasi ketiga yang dijalani Marc Marquez, rider 27 tahun asal Spanyol itu diperkirakan mesti absen paling tidak dalam tujuh seri balapan pada musim depan.

Padahal, tanpa kehadiran Marc Marquez tahun ini, Honda harus rela finis di posisi kedua dari bawah dalam klasemen akhir pabrikan. Poinna cuma lebih baik daripada Aprilia.

Sementara di klasemen tim, Repsol Honda sebagai tim pabrikan finis di posisi kesembilan klasemen akhir. Persis di bawah tim satelitnya, LCR Honda, dan cuma lebih baik ketimbang tim Esponsorama Racing dan Aprilia Racing Team Gresini.

Maka tak ayal Repsol Honda butuh pengganti sepadan di awal musim depan, ketika Marc Marquez masih harus menepi dari MotoGP 2021. Pertanyaanya, siapa?

Salah satu rumor yang sedang berhembus liar adalah bahwa Repsol Honda sedang membidik Andrea Dovizioso, yang saat ini sedang istirahat dari MotoGP usai meninggalkan Ducati.

Pun demikian, muncul lagi pertanyaan: Apakah Dovizioso realistis untuk direkrut? Menurut Carlo Pernat, pengamat top MotoGP, bisa ya dan bisa juga tidak.

Dovi, menurut Pernat, adalah opsi yang logis untuk dibidik. Tapi Honda juga punya tugas berat. Yang pertama adalah bergerak cepat untuk segera mengamankan jasa Dovizioso. Yang kedua, meyakinkan rider Italia itu agar mau gabung sebagai rider jangka pendek sebelum Marc Marquez bisa membalap lagi. Alternatifnya, Dovi juga bisa diiming-imingi jadi tes rider.

(krs/rin)

Hide Ads