Legenda Suzuki Kevin Schwantz memuji Joan Mir yang sukses jadi juara dunia MotoGP 2020. Namun, dia juga mewanti-wanti Mir soal sulitnya mempertahankan gelar.
Joan Mir membalikkan segala prediksi dengan tampil sebagai juara dunia MotoGP 2020. Pebalap Suzuki Ecstar itu dipastikan jadi juara dunia dengan perolehan 171 poin saat kejuaraan masih menyisakan satu seri.
Di tengah absennya Marc Marquez yang cedera, Mir tampil konsisten dengan sering naik podium. Meski cuma satu kali jadi pemenang yakni di MotoGP Eropa, Mir tercatat tujuh kali naik podium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun tercatat sebagai pebalap yang paling sering finis di podium pada MotoGP musim lalu. Mir finis sebagai runner-up dalam tiga kali kesempatan.
"Joan tampil bagus, dan saya kira kedewasaan yang dia tunjukkan di sepanjang musim membuatnya jadi juara dunia," ujar Schwantz seperti dilansir GPOne.
"Seharusnya ada banyak rival. Yamaha bermasalah dengan mesin, Marquez cedera, seperti Rins, tapi begitulah balapan. Anda harus jadi yang paling pintar setiap pekannya, Anda harus dapat poin, dan jika pada akhirnya Anda punya poin lebih banyak daripada yang lain, Anda menang."
"Ini adalah musim musim yang aneh dengan Covid dan tanpa fans. Ada dua balapan di sirkuit yang sama, tapi buat Joan, situasinya sama, dan dia mendapat poin lebih banyak."
Kevin Schwantz kemudian memperingatkan Joan Mir soal tantangan yang akan dihadapi pada musim-musim berikutnya. Mir disebutnya akan menghadapi tekanan besar karena berstatus juara bertahan.
"Memakai nomor satu di motor cukup membebani. Dari apa yang saya tahu, ini makin berat. Anda adalah pebalap yang ingin dikalahkan oleh semuanya," ucap Schwantz.
"Saya bicara dengan Wayne Rainey soal itu dan dia bilang kepada saya kalau yang terberat adalah meraih gelar juara, tapi bakal lebih berat ketika harus melakukannya tiga atau empat kali."
"Segalanya sudah berubah. Joan Mir adalah juara dunia dan semua orang akan punya keinginan untuk mengalahkannya, dia akan berada di bawah tekanan," kata Schwantz.
(nds/ran)