Maverick Vinales mengungkapkan kekecewaan terbesarnya di tim pabrikan Yamaha. Top Gun tidak senang karena berbagai masalah pada motornya tak kunjung diperbaiki.
Vinales resmi berpisah dengan Monster Energy Yamaha selepas gelaran MotoGP 2021. Rider asal Spanyol itu mengakhiri kontraknya bersama tim Garpu Tala satu tahun lebih cepat.
Perpisahan tersebut sekaligus mengakhiri kerja sama Vinales dengan Yamaha, yang sudah terjalin selama lima tahun. Pebalap 26 tahun itu sejauh ini telah mengoleksi delapan kemenangan dengan motor YZR-M1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Vinales masih belum puas dengan hasil yang diperolehnya dengan seragam Yamaha. Dia mengaku tidak bisa mengembangkan potensi terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Maverick Vinales Pisah Jalan dengan Yamaha |
Maverick Vinales terutama mengeluhkan kendala-kendala teknis yang menurutnya belum bisa diselesaikan Yamaha. Hal tersebut menjadi faktor terbesar dirinya memutuskan kontrak lebih cepat.
"Saya lebih kecewa dengan sisi teknis daripada sumber daya manusianya. Saya sangat menghargai orang-orang di Yamaha, saya tak bisa mengatakan apa-apa soal mereka," kata Vinales, dilansir dari Speedweek.
"Namun untuk urusan teknis saya bisa berbicara. Pada tahun-tahun sebelumnya dan juga di 2018 itu sulit. Kami sempat menemukan jalan pada 2019, tapi di tahun 2020 kami merombak segalanya lagi. Kami mengganti motornya dan kami kembali tersesat," dia menambahkan.
"Saya merasa balapan bagai mimpi buruk. Itu komentar saya selama tiga tahun. Saya bisa mengeluarkan berbagai catatan, tapi komentar yang sama persis mencuat. Saya hanya ingin memaksimalkannya, sebab saya cuma mau balapan yang benar-benar membalap dan memberikan semua yang saya miliki,".
"Hal itu sulit sekali saat ini. Saya datang ke race dan cuma bisa bertanya pada diri sendiri: Masalah apa yang akan saya hadapi kali ini?" ungkapnya.
Kekecewaan Vinales memuncak pada seri MotoGP Jerman 2021. Top Gun memulai balapan dari posisi ke-21 dan hanya sanggup menyelesaikan race di urutan ke-19. Itu adalah hasil terburuk yang pernah diraihnya selama berkarier di kelas utama MotoGP.
"Di Sachsenring saya ingin pulang di hari Jumat, sebab itu adalah akhir pekan yang mengecewakan. Saya menjelaskan semuanya secara detail, tapi kami tidak bisa meningkatkan itu," terang Vinales.
"Di Assen saya memiliki cengkraman oke dan trek yang lebih cocok dengan motornya, sehingga saya bisa cepat. Namun, saya masih jauh dari potensi penuh saya. Satu-satunya yang saya inginkan adalah mencapai potensi terbaik saya," demikian kata Maverick Vinales.
Baca juga: Cabut dari Yamaha, Vinales Dirayu ke Aprilia |