Dua pekan lagi MotoGP Mandalika akan dihelat. Sebagai pebalap yang berkiprah di ajang internasional, Sean Gelael coba memberikan saran. Apa itu?
MotoGP Mandalika adalah seri kedua MotoGP 2022 yang dihelat 20 Maret nanti, setelah pembukaan di Qatar, Minggu (6/3/2022) malam WIB ini. Bagi Indonesia, balapan ini sudah dinantikan.
Pasalnya Indonesia terakhir kali menghelat balapan serupa pada 1996 di Sentul. Hal ini tentu disayangkan mengingat penggemar Motorsport di Indonesia, khususnya MotoGP begitu besar.
Jelang 14 hari balapan tersebut, pihak panitia dalam hal ini ITDC dan MGPA terus mengebut pengerjaan sirkuit, terutama aspal, agar kejadian saat sesi tes pramusim bulan lalu tidak terulang.
Saat itu banyak pebalap yang mengeluhkan kondisi trek yang berbatu dan membahayakan. Tak cuma lintasan, fasilitas pendukung lainnya juga tengah dikebut seperti tribune penonton dan jalan menuju venue.
Oleh karenanya, pemerintah Indonesia bakal mempersiapkan sebaik mungkin balapan tersebut, termasuk meminta saran dari para pelaku olahraga motorsport Indonesia.
Hal itu dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat berbincang dengan pebalap Indonesia yang tampil di World Endurance Championship (WEC) Sean Gelael.
Acara bincang-bincang itu dilakukan dalam live IG Ngantri (Ngobrol Bareng Mas Menteri) di akun @pesona.indonesia dan @gelaelized, Sabtu (5/3/2022). Sandiaga melakukannya dari Ciater, Jawa Barat, sementara Sean tengah berada di London, Inggris, dalam persiapan menuju seri pertama WEC 2022 di Sebring, Amerika Serikat.
"Kebetulan kan kita sebentar lagi akan menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika dan Sean sudah tahu bagaimana event dunia digelar. Di sinilah saya meminta masukan dari dia," kata Sandiaga.
Sean pun coba memberikan masukan kepada Sandiaga dari pengalamannya membalap di kelas F3, F2, hingga sekarang WEC. Menurutnya manajemen penonton adalah salah satu faktor penting.
"Yang pertama, bagaimanapun caranya balapan itu harus digelar semulus mungkin, persiapan harus matang. Lalu, atmosfer mesti dibuat menyenangkan bagi semua orang karena pastinya akan ada puluhan ribu penonton datang ke Mandalika. Saya mendapat pengalaman berharga ketika balapan 24 Jam di Le Mans di mana ada sekitar 250.000 orang hadir dan acara dibuat seperti festival seminggu penuh," tutur Sean selaku runner-up kelas LMP2 musim lalu.
Selain itu, Sean mengungkapkan rasa takut bukan hanya datang dari lintasan balapan, tapi juga dari luar lintasan.
'Rasa takut bisa dalam bentuk membuat orang-orang terdekat kita menjadi kecewa, karena hasil balapannya jelek. Namun kalau itu terjadi, cara mengatasinya adalah jangan larut dalam kekecewaan. Istilahnya, ambil napas dalam untuk mengoreksi diri dan setelah itu pastikan kita tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tak bisa kita kontrol," sambungnya.
Sandiaga mengaku senang dengan masukan dari Sean dan berjanji akan terus memantau persiapan MotoGP Mandalika agar berjalan mulus, termasuk penyelesaian pengaspalan sirkuit yang jatuh tenggat pada 10 Maret.
Ketika ditanya oleh Sean siapa pebalap jagoannya di MotoGP Mandalika, Sandiaga menjawab begini.
"Saya mendukung tim yang disponsori Wonderful Indonesia, tim Gresini Racing. Mereka waktu tes di Sepang bagus, tapi di Mandalika kurang. Walau begitu saya tetap mendukung mereka. Jagoan saya berikut adalah tim Honda."
Tim Gresini Racing dibela oleh dua pebalap Italia, Enea Bastianini dan Fabio di Giannantonio. Kedua pebalap sedang berlaga di MotoGP Qatar, di mana Bastianini menempati posisi start dua hasil kualifikasi Sabtu (5/3) di Sirkuit Lusail.
Di akhir perbincangan, Sandiaga berharap Sean bisa mengajak dia ngebut di Mandalika dengan dirinya sebagai penumpang setelah musim selesai.
"Boleh saja Pak, kalau di Sirkuit Mandalika lebih aman. Kecuali Bapak mau viral juga," kata Sean. Sandiaga sontak menjawab: "Jangan, jangan. Ampun."
(mrp/rin)