MotoGP Amerika Serikat: Bastianini Balapan seperti Orang Gila

MotoGP Amerika Serikat: Bastianini Balapan seperti Orang Gila

Afif Farhan - Sport
Senin, 11 Apr 2022 11:30 WIB
Enea Bastianini, center, of Italy, celebrates after winning the MotoGP Grand Prix of the Americas motorcycle race at the Circuit of the Americas, Sunday, April 10, 2022, in Austin, Texas. Alex Rins, left, of Spain, finished second, and Jack Miller, right, of Australia, finished third. (AP Photo/Eric Gay)
MotoGP Amerika Serikat: Bastianini Balapan Seperti Orang Gila (AP)
Jakarta -

Enea Bastianini juarai MotoGP Amerika Serikat. Rider Gresini Racing itu taklukkan perlawanan berat Rins dan Miller, belum lagi suhu ban depan cukup panas!

MotoGP Amerika Serikat berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Austin pada Senin (11/4) dini hari WIB. Laga berjalan seru sejak awal!

Memulai balapan dari posisi lima, Enea Bastianini terus memacu motornya. Barulah 10 laps, Bastianini mampu berada di tiga besar, di belakangnya Jack Miller dan Jorge Martin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima laps terakhir, Bastianini ambil alih! Dirinya mampu salip Miller di tikungan ke-12.

Enea Bastianini, center, of Italy, celebrates after winning the MotoGP Grand Prix of the Americas motorcycle race at the Circuit of the Americas, Sunday, April 10, 2022, in Austin, Texas. Alex Rins, left, of Spain, finished second, and Jack Miller, right, of Australia, finished third. (AP Photo/Eric Gay)Enea Bastianini yang mampu melesat ke depan di lima putaran terakhir (AP/Eric Gay)

Sampai finis, akhirnya Enea Bastianini keluar sebagai juara di MotoGP Amerika Serikat. Diikuti berturut-turut oleh Alex Rins dan Jack Miller.

ADVERTISEMENT

"Hari yang fantastis, balapan ini sangat sulit," ujarnya sebelum naik podium, dalam keterangan di situs resmi MotoGP.

"Miller memimpin dengan kecepatan tinggi, Rins juga sangat dekat dan mencoba menyalip saya berkali-kali," lanjutnya.

Enea Bastianini mengaku, satu kesulitan lainnya adalah kondisi ban depan. Suhu ban depan terlalu tinggi, yang mana bisa saja sewaktu-waktu jadi petaka dan bisa celaka!

"Saya memutuskan untuk terus mendorong bagian depan, karena suhu ban depan terlalu tinggi. Saya mendorongnya seperti orang gila!" ungkapnya.

"Sungguh luar biasa menang di sini, treknya fantastis. Sekarang saatnya makan hamburger," tutup rider berusia 24 tahun itu.

(aff/cas)

Hide Ads