China datang ke Dongguan dengan misi besar. Tim dari Negeri Tembok Raksasa itu membidik gelar juara kesepuluh. Dengan sembilan koleksi titel yang dimiliki, China menjadi tim paling sering naik podium tertinggi selama 13 perhelatan ajang beregu campuran dua tahunan sedunia itu.
Menilik laju China sepanjang fase grup, misi itu bukan tak mungkin diraih. China membuktikan sebagai tim terkuat. Mereka memenangkan semua partai yang dimainkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
Sementara para kontestan lain sudah merasakan kehilangan partai. Setidaknya, itu sebagai indikator jika tim lain punya nomor yang lemah. Sebagai gambaran, Jepang yang menjadi juara Grup kalah pada dua partai dari 10 pertandingan yang dimainkan. Malaysia malah harus susah payah dengan kalah di empat partai dan melaju ke perempatfinal dengan kemenangan enam partai.
Tapi, perjalanan China tak benar-benar mulus. Mereka dibuat menang susah payah saat menghadapi Thailand tadi malam (12/5/2015). Maklum, laga itu menjadi langkah hidup mati Thailand di Piala Sudirman.
Ganda putra China Cai Yun/Fu Haifeng harus melewati duel tiga gim untuk menang atas Bodin Issara 14-21, 21-14, 21-19. Begitu pula ganda campuran Liu Cheng/Zhao Yunlei yang harus bermain tiga gim 14-21, 21-17, 21-12 untuk mengalahkan Nipitphon Puangpuapech/Puttita Supajirakul.
Lolos sebagai juara grup, China tinggal menunggu hasil drawing perempatfinal. Menilik tim-tim yang sudah lolos sebagai juara grup, China tak akan berjumpa dengan Jepang dan Malaysia. Mereka akan berjumpa tim runner-up.Β
(fem/krs)











































