Jorgensen gagal mengulang sukses yang pernah dibuatnya di Indonesia Terbuka 2014 sebagai juara tunggal putra. Dia saat itu mengalahkan Kenichi Tago dari Jepang.
Setahun berselang, Jorgensen harus puas menjadi runner-up. Dia dikalahkan oleh pemain Jepang lainnya, Kento Momota, di babak final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jorgensen mengatakan, final Indonesia Terbuka kali ini menjadi ujian paling sulit bagi dia.
"Saya hampir memenangkan pertandingan ini saat memimpin 19-17 di game kedua. Tetapi ternyata saya melewatkan kesempatan itu. Saya sangat kecewa, harusnya saya bisa menang," ujar Jorgensen usai pertandingan.
"Ini persoalan mental dalam pertandingan, dia lebih unggul. Ini benar-benar pertandingan level tinggi. Saya tidak mengambil keputusan dengan benar. Menghadapi Lee Chong Wei tidak mungkin tidak membuat kesalahan. Ini menjadi laga terberat. Dia benar-benar pemain yang berbahaya," tutur Jorgensen. (fem/mfi)