Dalam laga perempatfinal di Riocentro Pavilion 4, Senin (15/8) malam WIB, Greysia/Nitya harus mengakui keunggulan Tang/Yu. Mereka dikalahkan unggulan kedua asal China itu dengan skor 11-21, 14-21.
Performa Greysia/Nitya di laga tersebut antiklimaks jika dibandingkan dengan penampilan di fase grup. Pertahanan mereka tak sekukuh biasanya dan mudah dibobol oleh Tang/Yu yang tampil agresif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasangan Tiongkok tidak ada perubahan atau perkembangan dari pertemuan sebelumnya. Sebetulnya di poin sampai 5-1, pola main Greysia/Nitya sudah benar, setelah itu lawan mempercepat permainan, dari situlah Greysia/Nitya mulai tidak tenang, terutama di bola pengembalian kedua dan ketiga agak 'mentah', membuat posisi Greysia/Nitya terserang terus," ungkap Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, seperti tertulis dalam rilis yang diterima detikSport.
"Greysia/Nitya punya ekspektasi tinggi untuk menang. Dua kemenangan terakhir dari Yu/Tang bisa juga membuat mereka ada beban," imbuhnya.
Nitya juga tak menampik jika dirinya dan Greysia kurang siap dalam mengantisipasi perubahan strategi lawan. Mereka pun kesulitan mengontrol diri hingga akhirnya main terburu-buru.
"Secara keseluruhan permainan, kami banyak diserang. Walau di awal sempat unggul, tetapi lawan ubah permainan, kami jadi terbawa pola main mereka. Jadinya kami yang tidak bisa mengontrol diri. Bukannya emosi, tetapi tidak bisa mengontrol diri, jadi mainnya buru-buru," kata Nitya.
Dengan demikian, Indonesia sudah tidak punya wakil di nomor ganda putri. Indonesia kini tinggal berharap kepada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Tommy Sugiarto yang baru akan turun bertanding, Selasa (16/8) dinihari WIB.
(nds/raw)











































