Indonesia Open ini menjadi pengalaman pertama Wiranto mendampingi langsung para pemain bulutangkis pelatnas yang tampil dalam turnamen internasional. Dia juga jarang muncul di pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Tidak Bisa Hadir, Ketua Umum PBSI Titip Salam Hangat]
Di Indonesia Open yang dimulai 12-18 Mei di Plenary Hall Jakarta Convention Center, ini Wiranto muncul sejak babak perempatfinal, Jumat (16/6/2017). Situasi waktu itu kurang oke karena tuan rumah hanya meloloskan empat wakil. Mereka ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, serta dua ganda putri Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Menyaksikan ganda campuran Owi & Butet berjibaku di lapangan telah memompa kembali semangat nasionalisme kita. #ISS2017 #IndonesiaJuara pic.twitter.com/T1MFOxPzHK
β Wiranto (@wiranto1947) June 18, 2017
Dalam prosesnya, Indonesia hanya menyisakan satu wakil di babak final, yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka kemudian berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Zheng Siwei/Chen Qingchen dari China. Di laga pamungkas ini Wiranto kembali menonton langsung di JCC.
Berakhirnya paceklik gelar Indonesia Open sejak 2013 dengan kehadiran Wiranto itu membuat suporter bulutangkis Indonesia menyimpan ekspektasi. Mereka berharap agar Wiranto lebih sering datang ke pelatnas dan menyaksikan langsung Skuat Merah Putih yang bertarung pada turnamen internasional. Kedatangannya dianggap sebagai penambah motivasi terhadap para pemain yang bertanding.
Lagipula, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sejak awal berpesan agar Wiranto rajin pantau langsung PBSI, bukan diwakilkan.
[Baca Juga: Menpora Imam Minta Wiranto Rajin Pantau Langsung PBSI, Bukan Perwakilan]
"Ya, pak Wiranto tentu harus sering-sering hadir langsung di pertandingan. Kedatangan beliau pasti bakal nambah motivasi pemain," kata Albert kepada detikSport saat ditemui di JCC usai kemenangan Owi/Butet, Minggu (18/6/2017).
"Tapi, ya mau bagaimana lagi, dia itukan juga punya tugas lain selaku Menkopolhukam. Lebih bagus lagi sih pilih salah satu, atau biarlah kasih PBSI ke orang-orang yang betul-betul mengerti di bidangnya. Itu sih menurut saya," jelas Albert.
Hal senada juga diungkapkan Debora, salah satu suporter wanita bulutangkis Indonesia.
"Kedatangan dia kelihatannya udah jadi motivasi. Aku sih berharapnya itu bisa terus dia lakuin walaupun sibuk dengan urusan lain," ujar Debora.
Suporter tak hanya memberikan pesan untuk ketua PB PBSI. Mereka juga menyoroti penurunan performa para pemain pelatnas PBSI. Mereka berharap PBSI mulai meniru China dengan merancang agar pebulutangkis ganda bermain rangkap.
"Untuk sekarang saya rasa pemain-pemain kita harus kembali cara seperti dulu, main rangkap. Dengan begitu tenaga mereka jadi bagus, strategi mereka juga bagus. Sekarang kita itu sudah jarang pemain rangkap," sambung Albert.
"Alasannya sejauh inikan cuma capek atau cedera. Nah, kalau main rangkap jadi banyak variasi yang didapat, kaya pukulan-pukulan," cetus Iwan menimpali.
(fem/fem)