Tanpa Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, ganda putra Indonesia gagal di Kejuaraan Asia yang bergulir di Wuhan, China pekan ini. Empat wakil ganda putra yang diturunkan, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Fajar Alfian/Muhammad Rian, dan Berry Angriawan/Hardianto, kandas jauh sebelum partai puncak. Tak satupun wakil Merah Putih yang lolos babak perempatfinal turnamen tahunan Konfederasi Bulutangkis Asia itu.
Hasil itu di luar prediksi pelatih dan PBSI, Herry. Sebab, sektor ini menjadi andalan Indonesia untuk menyumbangkan gelar juara. Setelah terakhir kali Kejuaraan Asia 2015, ganda putra Indonesia hanya mampu mencapai runner-up melalui Hendra/Ahsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagipula, Kejuaraan Asia kali ini sekaligus menjadi pemanasan sebelum tampil di Piala Thomas. Kondisi tersebut menjadi alarm bagi Indonesia ke Piala Thomas di Bangkok pada 20-27 Mei.
"Bagi saya sih optimistis saja karena membandingkan dengan Thomas Cup berbeda lagi, suasananya beda. Piala Thomas itu beregu dengan perorangan," kata Herry kepada detikSport, Jumat (27/4/2018).
"Tapi saya ambil positifnya. Pertandingan terakhir kalah malah menjadi motivasi bukan menjadi panik. Artinya masih banyak yang harus diperbaiki. Kami harus lebih jauh dan waspada. Daripada menang terus tapi malah lengah," dia mengucapkan.
"Terkadang jika menang, menang, menang malah lupa. Tapi dengan kalah ada peringatan nih, kode, kami harus lebih siap lagi. Masih ada sisa tiga pekan lagi. Kami akan siapkan semua untuk Piala Thomas," tuturnya.
(mcy/fem)