Di Piala Thomas dan Uber kali ini, Indonesia diuntungkan dengan lokasi pertandingan, masih di Asia Tenggara. Suhu dan makanan masih serupa.
Meski menu makan tak berbeda jauh, PBSI tetap jaga-jaga. Mereka khawatir soal makana berdampak pada kondisi kesehatan tim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Achmad Budiharto, mengatakan selain membawa ahli nutrisi, PBSI juga menyiapkan bahan makanan untuk menambah selera makan para pebulutangkis.
"Sebetulnya, bertanding di Thailand justru ada untungnya karena kondisinya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Artinya, tidak terlalu banyak waktu untuk adaptasi karena kondisinya hampir sama. Mereka sudah terbiasa lah bertanding di luar negeri," kata Budiharto di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu (16/5/2018).
"Hanya untuk makanan mungkin akan sedikit jadi problem karena di Thailand cenderung pedas tapi kami sudah antisipasi dan membawa nutrisi yang akan menjaga nutrisi yang mereka dapat," ujarnya kemudian.
"Kami juga membawa beberapa bahan makanan. Makanan yang biasa dipakai atlet dan kami juga membentuk tim yang akan mendukung kami selama di sana," dia menambahkan.
Sementara untuk juru masak, Budiharto mengatakan, tidak ada. Sebab, yang berperan penuh nanti ada ahli nutrisi untuk kebutuhan tim.
(mcy/fem)