Turnamen Padat, PBSI Ingatkan Pemain untuk Disiplin Jaga Kondisi

Turnamen Padat, PBSI Ingatkan Pemain untuk Disiplin Jaga Kondisi

Mercy Raya - Sport
Rabu, 13 Feb 2019 23:16 WIB
Atlet diingatkan untuk disiplin jaga kondisi menyambut periode padat turnamen di Eropa. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta - PP PBSI menyiapkan tim pendukung untuk menyambut periode padat turnamen hingga bulan depan. Tapi PBSI juga mengingatkan para atlet untuk disiplin dan jaga diri.

Para pebulutangkis ditunggu jadwal padat di Eropa hingga Maret mendatang. Turnamen-turnamen ini antara lain Spanyol Masters 2019 di Barcelona pada 19-24 Februari, Jerman Terbuka di Muelheim an der Ruhr pada 26 Februari - 3 Maret, serta All England di Birmingham, pada 6-10 Maret.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk pemain muda, PBSI juga akan mengirim ke empat turnamen termasuk Swiss Terbuka pada 12-17 Maret. Bagi yang tidak ke Spanyol, sudah ada Djarum Superliga Badminton di Bandung, 18 sampai 24 Februari mendatang.

"Kami selalu siapkan tim fisio dan masseur, khususnya untuk pemain-pemain prioritas. Kami juga sarankan untuk membawa alat terapi, recovery. Siapapun tim ofisial, mereka untuk melayani atlet," kata Kabid Binpres Susy Susanti di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (13/2/2019).

Nah untuk para atlet, Susy mengimbau agar lebih disiplin dan mandiri. Sebab setiap atlet sendiri yang paling memahami kebutuhan tubuhnya.




"Mereka harus ingat untuk adaptasi dengan cuaca, disiplin, jaga makan dan istirahat. Mereka juga harus latihan pemanasan dan persiapan yang cukup karena kebutuhan dari masing-masing pribadi juga berbeda. Contoh, mungkin Jonatan Christie harus banyak pemanasan dibanding Anthony Ginting karena badannya lebih kaku," dia menjelaskan.

"Setiap selesai berlatih atau bermain, cepat ganti baju biar tidak masuk angin. Lalu peregangan, biar terus lentur, pakai jaket dan baju training setelah latihan biar engga kena masuk angin dan otot jadi tidak lentur lagi," ujarnya.

Sementara di lapangan, adaptasi dengan kondisi juga sangat penting. Lebih cepat menguasai keadaan dan situasi, akan lebih menguntungkan untuk mereka.




"Karena tantangan di lapangan beda, seperti arah angin ke mana, lampu silau apa tidak, shuttle kock-nya berat apa ringan. Posisi lapangan, apakah ada yang tidak rata itu tetap harus diperhatikan juga," tandas Susy. (mcy/raw)

Hide Ads