PBSI mematok target dua wakil di tiap sektor ke Olimpiade 2020. Untuk mencapainya, tiap negara harus meloloskan dua ganda di delapan besar, sedangkan untuk nomor tunggal dua minimal dua pemain di 16 besar.
Pelatnas ganda putra merespons dengan memiliki tiga ganda putra di delapan besar. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di peringkat pertama, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di peringkat keempat, dan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto di peringkat kelima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kami siapapun silakan bersaing. Kami berharap siapapun yang lolos adalah yang terbaik dan diharapkan bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia," kata Susy kepada detikSport di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (15/4/2019).
Peraih medali emas Olimpiade 1992 ini juga menjamin pemilihan pemain bakal adil.
"Kami enggak mungkin kan, enggak boleh ini, kayaknya enggak adil ya, karena itu semua hasil kerja keras mereka. Jadi silakan bersaing lah. Persyaratannya bisa secara rangking kami lihat juga, head to head-nya seperti apa sih nanti yang lolos," dia menjelaskan.
"Tapi ini kan masih ada setahun, kalau dari sekarang kami sudah ngomongin masih terlalu jauh. Justru, bagaimana kami meloloskan sebanyak-banyaknya ya, kalau perlu delapan wakil masuk delapan besar dunia sehingga memudahkan kami memilih," katanya.
"Jadi siapapun bisa saling jegal. Begitupun dengan sektor lain. Yang ada saat ini di delapan besar tetap (konsisten rangking atas) sementara yang di bawahnya naik,"
"Karena kita intinya untuk Indonesia dan akhirnya yang kami pilih saat head to head yang memang menguntungkan, dan punya kans dapat medali siapa. Tapi terlalu dini lah untuk menentukan siapa yang akan berangkat. Biarkan mereka bersaing," Susy mengimbau.