Dituntut Segera Tetapkan Syarat Pemain ke Olimpaide, Ini Respons PBSI

Dituntut Segera Tetapkan Syarat Pemain ke Olimpaide, Ini Respons PBSI

Mercy Raya - Sport
Senin, 15 Apr 2019 18:02 WIB
Kabid Binpres PP PBSi Susy Susanti (Agung Pambudhy/detikSport)
Jakarta - PP PBSI merespons permintaan menentukan regulasi pemilihan pemain ke Olimpiade 2020 Tokyo. Seperti apa?

PBSI mematok target dua wakil di tiap sektor ke Olimpiade 2020. Untuk mencapainya, tiap negara harus meloloskan dua ganda di delapan besar, sedangkan untuk nomor tunggal dua minimal dua pemain di 16 besar.

Pelatnas ganda putra merespons dengan memiliki tiga ganda putra di delapan besar. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di peringkat pertama, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di peringkat keempat, dan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto di peringkat kelima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketatnya persaingan antarpemain, PBSI pun diminta untuk menetapkan syarat pengiriman ke Olimpiade Tokyo. Menjawab itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti membuka pertarungan bebas kepada pemain untuk bersaing hingga akhir, tak terpengaruh status pelatnas atau bukan. Tapi, ada aspek ain yang akan diperhatikan oleh PBSi selain peringkat.


"Ya kami siapapun silakan bersaing. Kami berharap siapapun yang lolos adalah yang terbaik dan diharapkan bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia," kata Susy kepada detikSport di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (15/4/2019).

Peraih medali emas Olimpiade 1992 ini juga menjamin pemilihan pemain bakal adil.

"Kami enggak mungkin kan, enggak boleh ini, kayaknya enggak adil ya, karena itu semua hasil kerja keras mereka. Jadi silakan bersaing lah. Persyaratannya bisa secara rangking kami lihat juga, head to head-nya seperti apa sih nanti yang lolos," dia menjelaskan.

"Tapi ini kan masih ada setahun, kalau dari sekarang kami sudah ngomongin masih terlalu jauh. Justru, bagaimana kami meloloskan sebanyak-banyaknya ya, kalau perlu delapan wakil masuk delapan besar dunia sehingga memudahkan kami memilih," katanya.

"Jadi siapapun bisa saling jegal. Begitupun dengan sektor lain. Yang ada saat ini di delapan besar tetap (konsisten rangking atas) sementara yang di bawahnya naik,"

"Karena kita intinya untuk Indonesia dan akhirnya yang kami pilih saat head to head yang memang menguntungkan, dan punya kans dapat medali siapa. Tapi terlalu dini lah untuk menentukan siapa yang akan berangkat. Biarkan mereka bersaing," Susy mengimbau.

(mcy/fem)

Hide Ads