Maharani mengatakan, menjadi juara di ajang Djarum Sirnas Premier Li-ning Jawa Barat Open 2019 ini bukanlah suatu hal yang mudah. Persaingan yang kian merata menjadi salah satu tantangan yang harus dilalui Maharani dan seluruh pebulutangkis tunggal taruna putri yang ambil bagian di kejuaraan ini.
"Persaingan sekarang sudah sangat merata. Jadi enggak gampang untuk bisa sampai ke babak final dan juara di Sirnas kali ini. Tapi sekali kita yakin, semuanya tidak ada yang tidak mungkin," ujar Maharani dalam keterangannya, Minggu (30/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kejuaraan Sirnas berikutnya, pastinya saya punya keinginan untuk bisa juara lagi. Dari gelar juara ini semoga saya bisa semakin termotivasi lagi untuk jadi lebih semangat dan menambah kepercayaan diri saya," imbuhnya.
Kemudian, untuk gelar juara di nomor tunggal dewasa putra berhasil menjadi milik Nyoman Tryadnya Arya Kurniawan, lewat kesuksesannya menumbangkan wakil Pelatnas PBSI, Karono dalam pertarungan dua game langsung di pertandingan final.
"Saya senang bisa mengalahkan Pelatnas di final. Saya sendiri nggak nyangka bisa juara, karena saya nggak ada target di kejuaraan ini. Tapi saya bersyukur bisa juara di seri ketiga ini," ungkap Nyoman.
Meski di atas kertas Nyoman tidak diunggulkan, namun pebulutangkis tunggal dewasa putra asuhan PB Jaya Raya Jakarta ini mampu memperlihatkan permainan cemerlang. Mengetahui ada celah untuk melepaskan serangan, Nyoman pun lantas mengeksploitasi sisi lemah dari Karono.
Sementara itu, tiga gelar juara beruntun berhasil diraih pasangan ganda dewasa putri asal PB Pertamina Fastron, Nadiya Melati dan Tiara Rosalia Nuraidah. Kedua pebulutangkis ini sukses mencatatkan hattrick setelah mengalahkan wakil Pelatnas PBSI, Febby Valencia Dwijayanti Gani/Rayhan Vania Salsabila di partai puncak dengan skor 21-13 dan 21-13.
Meski baru berpasangan awal 2019 lalu, namun penampilan Nadiya dan Tiara di pentas Djarum Sirnas inisudah membuahkan prestasi yang membanggakan. Nadiya dan Tiara belum terkalahkan sejak seri pembuka Djarum Sirnas Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2019, di Purwokerto, April lalu.
Sebagai informasi, Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Barat Open 2019 sendiri mempertandingkan 19 nomor dari empat kelompok usia. Untuk kategori Dewasa, Taruna (U-19) dan Remaja (U-17), masing-masing terbagi dalam lima nomor, yakni, tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Sementara untuk kategori Pemula (U-15) hanya mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan ganda putri.
Kejuaraan yang memperebutkan total hadiah sebesar Rp 370 Juta Rupiah ini tentunya akan turut dimeriahkan dengan kehadiran sejumlah pemain Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Indonesia dan beberapa wakil dari Jepang, Korea, Malaysia, Sri Lanka dan Denmark.
Kepala Bidang Turnamen dan Perwasitan PP PBSI, Eddyanto Sabarudin mengatakan gelaran Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Barat Open 2019 ini selalu memberi harapan baru lahirnya pebulutangkis muda di setiap kota di Indonesia. Sehingga ia berharap akan banyak putra putri daerah yang menjadi atlet bulutangkis Indonesia.
"Selalu ada harapan lahirnya regenerasi di setiap kota, khususnya di Bandung yang terkenal sebagai barometer bulutangkis Indonesia, karena banyak atlet dari luar Bandung yang datang hanya untuk berlatih bulutangkis di sini. Dan harapan saya semoga ada putra daerah yang menjadi atlet seperti Taufik Hidayat dan penerus Anthony Ginting," tandasnya.
(prf/ega)