Jonatan menunjukkan laju sip dalam tur Asia dan Australia sejak awal Mei di New Zealand Open hingga tampil di Japan Open pada akhir Juli. Jojo, sapaan karib Jonatan Christie, menjadi juara di New Zealand dan Australia Open, kemudian menjadi finalis di level 750 Japan Open, serta perempatfinal di Indonesia Open.
Hendry berpsan agar Jojo tak lekas puas. Apalagi, turnamen selanjutnya lebih berat,yaitu Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss, 19 sampai 25 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil-hasil kemarin tentu kami jadikan evaluasi buat di Kejuaraan Dunia. Kekalahan maupun kemenangan akan kami lihat, menang pun karena apa," kata Hendry saat ditemui di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (5/8/2019).
Hendry mematok target agar anak asuhnya bisa mencapai babak semifina, baik Jonatan maupun Anthony.
"Di Kejuaraan Dunia siapa yang bisa prediksi juara? Kami prediksi saja, tapi kami ada harapan untuk juara. Kalau lihat dari musuh-musuhnya pernah saling mengalahkan. Jadi, target kami minimal semifinal lah," kata Hendry.
"Kami kan mengejar untuk semifinal, tapi jika sudah melihat drawing dan oke. Saya harus berani untuk menetapkan target. Ini untuk keduanya, tak hanya Jonatan tapi Anthony," dia melanjutkan.
"Makanya saya berani semifinal karena kami sudah coba dua tiga kali pertandingan, memang rata-rata permainan mestinya bisa menang kalah," ujar dia.
Kejuaraan Dunia 2019 juga diprediksi lebih menguntungkan Jonatan dkk setelah Viktor Axelsen dan Shi Yuqi absen.
"Ya kalau bisa diambil keuntungan lebih baik. Waktu itu, di Jepang Axelsen tak main tapi kami tetap tak bisa juara. Yang penting persiapan yang bagus dan optimistis terus," ujar dia.
(mcy/fem)