PB Djarum mencari bibit pebulutangkis melalui audisi sejak 2006 yang digelar di beberapa kota dan puncaknya pada grand final di Kudus, Jawa Tengah. Salah satu atlet yang moncer dari ajang itu adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Tapi, audisi umum itu dipersoalkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan Lentera Anak. PB Djarum dinilai mengeksploitasi anak-anak dalam audisi itu karena terpapar merek perusahaan rokok karena PB Djarum dan perusahaan rokok menggunakan warna dan jenis huruf yang identik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, yang juga ketua PB Djarum juga membuka peluang untuk melanjutkan audisi hingga tahun-tahun mendatang. Tapi, dia belum dapat memastikan format yang digunakan.
"Tahun depan mestinya kan kita sedang mencari format yang lebih bagus. Aslinya kita sedang mencari format. Kita belum putuskan, mungkin akhir Desember atau Januari," kata Yoppy ditemui pewarta di GOR Djarum, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, usai jumpa pers Grand Final Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2019, Rabu (16/10/2019).
Yang jelas, penyelenggaraan audisi tahun depan, pihaknya tetap akan menyertakan nama Djarum. Mengingat itu adalah nama klub, PB Djarum.
"Tapi yang pasti Djarumnya masih tampil. Karena itu kan asumsi kita. Kan klub bulutangkis. Audisi umum tahun depan tetap jalan tapi formatnya kayak apa, kita belum putuskan," kata dia.
PB Djarum akan melakukan evaluasi lebih dulu. Termasuk, nantinya apakah akan diadakan seperti tahun 2019 dengan revisi atau lainnya.
"Harus evaluasi dulu. Baru Desember atau Januari baru kita putuskan seperti apa. Apa seperti tahun 2019 sekarang atau ada revisi-revisi sedikit. Intinya itu," ujarnya.
Mengingat sebagian kalangan telah menyatakan harapannya agar PB Djarum tetap melakukan audisi umum. Terlebih PB Djarum juga telah berkomitmen memajukan bulutangkis sejak usia dini.
"PBSI tetap mengharapkan audisi tetap jalan. semua orang berharap juga, termasuk pak Wiranto (Ketua Umum PB PBSI). Iya tetap jalan. Kita akan komit terus memajukan bulutangkis usia dini. "Enggak masalah dengan brand Djarum," dia menegaskan.
Pihaknya menggarisbawahi audisi umum akan tetap berlanjut selama PB Djarum diberi ruang. Jika mereka tidak diberi ruang, atau zero tolerance, maka PB Djarum akan menghentikannya.
"Pokoknya kalau kita tidak diberi ruang, seperti yang dia katakan zero tolerance, ya kita mundur. Kalau ada ruang, kita akan masuk ke ruang itu. Jangan ngomong didikte harus gini, harus gitu, saya enggak mau," dia menambahkan.
"Emangnya dia punya peran apa. Kita yang punya kreasi, kita yang punya ide, ya kita jalankan semua itu. Tetap maju terus. Formatnya akhir tahun," Yoppy menegaskan.
(fem/fem)