Setelah lebih dari separuh jalan Kualifikasi Olimpiade 2020 bergulir, hanya Greysia/Apriyani dari nomor ganda putri yang konsisten di delapan besar. Mereka menghuni peringkat kedelapan race to Olympic saat ini.
Ganda putri Indonesia lainnya tertinggal cukup jauh. Eksperimen pelatih ganda putri untuk menukar Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, dan Ni Ketut Mahadewi Istarani gagal total. Bahkan, Della dan Rizki terdepak dari pelatnas PBSI 2020 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi itu otomatis membuat Greysia/Apriyani berjuang sendirian ke Olimpiade 2020. Itu pun belum final, sebab perebutan poin Olimpiade 2020 masih terus berlangsung hingga April.
"Yang muda ini sudah naik jadi kesempatannya lebih besar. Meskipun pada olimpiade kemungkinan mereka belum bisa masuk masuk, tapi kami mematangkan mereka untuk menggantikan Greysia/Apriyani," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, kepada detikSport, Selasa (7/1/2020).
"Selain Siti dan Ribka, saat ini sudah ada Tania Oktaviani Kusumah/Ni Ketut Mahadewi Istarani, lalu Agatha Imanuela/Siti Fadia," Susy menambahkan.
Kendati pengumpulan poin Olimpiade 2020 kian pendek, Susy berharap ganda putri pelapis Greysia/Apriyani bisa berperan untuk memuluskan jalan seniornya itu ke pesta olahraga paling akbar sejagad.
"Ganda putri (memang kemungkinan yang lolos Olimpiade 2020) satu, tapi saat pertandingan, jika memungkinkan didampingi oleh pelapis. Tapi, tujuannya bukan olimpiade, tapi sebagai penjegal. Tapi, kami juga tak umbar (mereka) sendirian, kalau bisa bantu Greysia/Apriyani tentu kami kasih kesempatan," ujar dia.
Selain itu, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini berkeinginan Greysia/Apriyani bisa meningkatkan peringkat mereka menjadi ke-4.
"Sekarang mereka ada di posisi ketujuh. Kami harap bisa masuk 4 besar itu memudahkan untuk seeding mereka," Susy berharap.
(mcy/fem)