Kejuaraan Bulutangkis Asia Dispekulasikan karena Virus Corona, Ini Respons BWF

Kejuaraan Bulutangkis Asia Dispekulasikan karena Virus Corona, Ini Respons BWF

Femi Diah - Sport
Kamis, 30 Jan 2020 13:31 WIB
BIRMINGHAM, ENGLAND - MARCH 10: A shuttlecock is seen on the court in between games during Day 6 of the Yonex All England Badminton Open at NIA Arena on March 10, 2013 in Birmingham, England. (Photo by Ben Hoskins/Getty Images)
Foto: Ben Hoskins/Getty Images
Jakarta -

Munculnya korban virus corona hingga menembus lebih dari 100 orang membuat pelaksanaan Kejuaraan Bulutangkis Asia 2020 dispekulasikan. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) tak mengubah jadwal.

Virus corona yang bermula dari Wuhan, China telah menewaskan lebih dari 100 orang. Virus itu membuat sejumlah penerbangan dari beberapa negara dari dan ke China disetop.

Sejumlah federasi cabang olahraga juga telah membatalkan kejuaraan di China. Di antaranya, Kejuaraan Asia Atletik Indoor 2020 di Nanjing pada 13-15 Maret, kemudian Kualifikasi tinju Olimpiade 2020 Tokyo dipindah dari Wuhan ke Amman, Yordania.

BWF juga memiliki jadwal turnamen di China, yakni Lingshui China Masters 2020 pada 25 Februari hingga 1 Maret di Lingshui dan Kejuaraan Bulutangkis Asia di Wuhan mulai 21-26 April. BWF belum mengubah jadwal dua turnamen itu.

"Saat ini, tidak ada keputusan untuk mengubah status Lingshui China Masters. Tapi, BWF bekerja sama dengan panpel lokal dan federasi bulutangkis China untuk mendapatkan kejelasan tentang risikonya," begitulah pernyataan BWF melalui situs resmi.

"BWF juga mengonfirmasi kalau Asosiasi Bulutangkis Asia akan melihat lagi penyelenggaraan Kejuaraan Bulutangkis Asia 2020 di Wuhan, China dan BWF akan mendukung Bulutangkis Asia dan Asosiasi Bulutangkis Asia dalam prosesnya. Masih terlalu dini membuat keputusan akhir untuk ajang itu."

Kejuaraan Bulutangkis Asia itu cukup krusial. Sebab, ajang tersebut masih masih dalam periode pengumpulan poin Olimpiade 2020 makanya sering kali menjadi penentu pemain yang berhak lolos.




(fem/din)

Hide Ads