Tontowi Ahmad menggalang donasi dengan melelang jerseynya saat meraih medali emas Olimpiade 2016. Hasilnya akan dibelikan Alat Pelindung Diri (APD) dan sembako untuk berkontribusi menanggulangi virus Corona.
Bekerja sama dengan eks pesepakbola Isnan Ali, Tontowi melakukan lelang tersebut melalui live Instagram miliknya, @tontowiahmad, pada Selasa (14/4/2020) malam.
"Awalnya itu saya diajak mantan pemain sepakbola bang Isnan Ali. Dia kan punya asosiasi, tempat naungannya untuk lelang. Tapi saya berpikir, daripada lelang di tempat dia, (lingkungan) bola dapatnya sedikit. Akhirnya saya buat saja Live di Instagram," cerita Tontowi kepada detikSport, Rabu (15/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang jersey itu sangat bermakna sekali untuk saya. Tapi kebetulan ada orang dermawan yang membeli jersey saya. Dia adalah Om Armand Joger. Dia beli Rp 13 juta, cuma jerseynya saya suruh simpan sendiri," tuturnya.
Ini kali kedua Tontowi melakukan lelang jersey dan pada kesempatan yang sama jerseynya diminta untuk dimuseumkan sendiri.
"Sebenarnya enggak enak juga, karena ini sudah dua kali begitu. Cuma beliau bilang 'saya tidak pantas menyimpan jersey seorang juara olimpiade'," tuturnya.
"Saya juga tak mengerti. Tapi apapun itu, saya sudah berniat baik, Om Armand juga sudah berniat baik. Teman-teman juga ada sebagian yang menyisihkan kepada kami, dari wags badminton, walau tak ikut lelang tapi mereka menyumbang cuma-cuma. Ya, saya bersyukur dan berterimakasih buat teman-teman," dia menjelaskan.
"Harapannya, karena saya menyalurkannya kepada bang Isnan Ali, semoga bisa tepat sasaran dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membeli APD dan sembako kecil-kecilan," kata Tontowi.
Tak hanya Tontowi, rekan-rekannya seperti Praveen Jordan dan Rinov Rivaldy juga melakukan kegiatan tersebut. Praveen melelang jersey ketika dia meraih gelar di Denmark Open dan France Open 2020 bersama Melati Daeva Oktavianti.
Sedangkan Rinov melelang jersey yang ia kenakan saat memboyong medali emas di Kejuaraan Dunia Junior 2017 bersama Pitha Haningtyas Mentari. Mereka sudah mendapat pembeli tertinggi. Namun sampai kini, si pembeli belum bisa dihubungi.
(mcy/cas)