Atas penuturan Tontowi Ahmad perihal 'status magang'-nya, Richard Mainaky selaku pelatih telah angkat bicara. Menurutnya, pihak pelatih sebenarnya sudah memasukkan nama Tontowi dalam daftar usulan SK Utama.
"Kalau soal itu semua keputusan ada pada PBSI. Saya sudah bicara dengan Tontowi bahwa pelatih itu sebatas mengusulkan," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Status Magang Tontowi Ahmad: Pelatih Sudah Usul SK Utama, tapi...
Richard menduga, PBSI memiliki pertimbangan tersendiri sampai akhirnya mengeluarkan SK magang buat Tontowi. Mulai ganti pasangan dari Winny Oktavina Kandow ke Apriyani Rahayu, sampai kuota ganda campuran.
"Kalau dari sisi kami inginnya Tontowi tetap utama. Sementara PBSI (melihat Tontowi) itu tidak ada partner dan pertandingan bagaimana karena mengikuti Apriyani. Jadi SK (magang) itu turun dari PBSI mungkin karena pertama tak ada partner dan melebihi kuota."
Baca juga: Soal Status Magang Tontowi Ahmad, Richard Mainaky Juga Kaget
Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti pun berkomentar memberikan penjelasan. Menurutnya, status magang diberikan karena Tontowi memang belum memiliki pasangan tetap.
"PBSI tetap memberikan kesempatan kepada Tontowi, tetapi dengan status SK (Surat Keputusan) magang, karena belum punya pasangan tetap," kata Susy.
Baca juga: PBSI Respons Kritik Tontowi Ahmad soal Status Magang
Susy mengakui ada rencana memasangkan Tontowi dengan Apriyani Rahayu. Tapi hal itu belum jelas karena Apriyani fokus ke persiapan Olimpiade Tokyo bersama Greysia Polii di sektor ganda putri. Di sisi lain, PBSI tetap memberikan kesempatan pengiriman ke empat turnamen untuk Tontowi. Jika hasilnya baik, maka akan ada reward berupa extra try out yang juga berlaku bagi semua atlet pelatnas.
Di sisi lain, sebut Susy, tahun ini PBSI harus bijak dalam mengatur prioritas hingga anggaran pengiriman pemain terutama bagi mereka yang diprogramkan untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: [Fokus] Tontowi Ahmad Gantung Raket
Ramai-ramai soal curhatan Tontowi Ahmad seputar 'status magang' di PBSI tersebut juga sudah dikomentari oleh Menpora Zainudin Amali.
Soal keputusan Tontowi Ahmad pensiun Menpora berkata, "Setiap atlet pasti akan mengalami masa berprestasi dan sampai pada puncak prestasi. Masing-masing atlet pasti ada cita-cita dan keinginan yang menjadi target. Kalau memang benar Tontowi Ahmad memutuskan untuk pensiun (walaupun saya belum mendapat infonya langsung), itu adalah keputusan pribadi dengan apapun alasannya kita harus bisa menghormati."
Baca juga: Kata Menpora soal Polemik PBSI dengan Para Mantan Atletnya
"Walaupun sebenarnya kita berharap dia masih bisa memberi kontribusi terhadap perkembangan prestasi bulutangkis Indonesia. Pemerintah menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja keras serta dedikasinya untuk bulutangkis Indonesia," lanjutnya.
Menpora juga enggan membahas lebih jauh soal situasi Tontowi Ahmad dengan PBSI, yang notabene sebagai salah satu induk olahraga paling sukses di antara cabang olahraga lainnya. "Itu urusan pengurus cabor dengan para atletnya."
Baca juga: Tontowi Ahmad Pensiun, Ini Deretan Gelar yang Dipersembahkan
(krs/krs)