Pelatih bulutangkis ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menilai keputusan BWF untuk menggulirkan kompetisi mulai Agustus terlalu terburu-buru. Itu karena kondisi tiap negara soal virus Corona tak sama.
Usai menangguhkan 13 turnamen karena pandemi COVID-19, Badminton World Federation (BWF) mengumumkan kompetisi mulai lagi Agustus mendatang. Ajang dibuka dengan Hyderabad Open 2020 di India, pada 11-16 Agustus nanti, menyusul 21 jadwal turnamen lainnya.
Namun, pengumuman itu tersebut tak sepenuhnya direspons positif oleh pelatih dan pemain di dunia bulutangkis. Salah satunya Herry, yang tak segan menyatakan ketidakpuasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya terburu-buru. Harus lihat situasi dan kondisi negara. Tiap negara kan peraturannya enggak sama. Jadi alangkah baiknya pikirkan amannya bagaimana," kata Herry dalam sambungan telepon kepada detikSport, Selasa (2/6/2020)
"Jadi menurut saya jangan terlalu cepat-cepat karena ini urusan penyakit dan virus ini riskan juga."
Sejauh ini, Kevin Sanjaya dkk terus menjalani latihan dengan intensitas rendah dalam kondisi karantina tertutup di Pelatnas PBSI, Cipayung. Bahkan, PP PBSI mengatakan akan menjalani latihan normal mulai 2 Juni. Namun, intensitasnya dibuat bertahap menyesuaikan program yang diberikan pelatih masing-masing sektor.
"Kami masih latihan. Masih sama setengah porsi latihannya. Cuma sekarang banyak ke game pola untuk menjaga feeling balikan pukulan karenalebih mudah meningkatkan fisik ketimbang mengembalikan pukulan," ujar pelatih yang dijuluki coach Naga Api ini.
(mcy/krs)