Anthony Sinisuka Ginting bicara persaingan tunggal putra setelah Lin Dan pensiun. Bakal seperti apa?
Lin Dan memutuskan gantung raket di masa pandemi. Keputusan itu ia sampaikan melalui media sosial Weibo pada awal Juli lalu. Ia beralasan sudah cukup berkarier selama dua dekade di dunia bulutangkis yang membesarkan namanya.
Sebagai pengidola Lin Dan, Anthony menilai dua sisi dari keputusan pemain berjuluk Super Dan itu. Khususnya di persaingan sektor tunggal putra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat terakhir-terakhir sebenarnya engga begitu (kuat persaingannya). Ya, mungkin faktor usia segala macam, jadi enggak segalak dulu, saat dua tiga tahun lalu," kata Anthony kepada PBSI, seperti dikutip detikSport.
"Kalau ada yang hilang mungkin lebih ke sosoknya. Bagaimana pun Lin Dan merupakan salah satu role model saya di bulutangkis. Jadi yang biasanya bisa melihat secara langsung di lapangan, setelah ini ya enggak ada," ujarnya.
"Tapi dari segi persaingan sih ada sedikit. Cuma yang tadi saya bilang, ada faktor yang buat dia setop perfoma dulu."
Sepanjang kariernya, Anthony tercatat baru lima kali bertemu dengan Lin Dan. Rekor kemenangan masih dipegang Lin Dan dengan unggul tiga laga kemenangan.
Teranyar, Lin Dan memenangkan pertandingan atas Anthony di New Zealand Terbuka 2019. Dia menyudahi rubber game dengan skor 25-23, 6-21, 21-12 atas Anthony.
(mcy/rin)