PP PBSI mendukung langkah Thailand menerapkan sistem bubble di turnamen seri Asia. Langkah itu dinilai tepat menghindari penyebaran virus Corona.
Sebelumnya, Asosiasi Bulutangkis Thailand bersama Badminton World Federation (BWF) mengumumkan bakal menggunakan sistem bubble pada tiga turnamen bulutangkis yang bergulir Januari 2021.
Sistem bubble atau gelembung itu dinilai cukup efektif dalam menangkal penyebaran Corona di lingkungan atlet. Para peserta hanya berada dalam satu lingkungan tertentu bersama dengan orang-orang yang sama dalam periode waktu 14 hari karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama masa karantina tersebut para pemain masih bisa mengikuti sesi latihan yang telah disediakan oleh penyelenggara.
Indonesia melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyambut baik gagasan sistem gelembung itu. Menurutnya, cara tersebut lebih komprehensif dalam melindungi kesehatan dan keselamatan peserta.
"Aturan bubble systems yang diterapkan sepertinya bisa memberi jaminan. Kami lebih yakin di Thailand (karena) masih memungkinkan untuk main," kata Susy dalam keterangan resminya, Rabu (30/9/2020).
Indonesia sempat menyampaikan akan bertanding di kejuaraan seri Asia karena mempertimbangkan jarak tempuh menuju Thailand tidak panjang.
Selain itu, jaminan penanganan kasus COVID-19 oleh Thailand lebih komprehensif, terlebih kini diterapkan sistem bubble. Meski begitu, Susy menegaskan PBSI tak bisa sepihak memutuskan pengiriman Kevin Sanjaya dkk. Ia tetap akan berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama pemerintah pusat.
"Kami tentunya minta arahan dan masukan dari pimpinan serta pemerintah mengenai hal ini," tandas Susy terkait keputusan Indonesia bermain di turnamen seri Asia itu.
(mcy/cas)