Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna, tak akan mengubah banyak program Pelatnas bulutangkis dalam waktu dekat. Ia memilih untuk mengoptimalkan latihan yang sudah ada.
Agung Firman Sampurna terpilih sebagai Ketua Umum PBSI masa bakti 2020-2024 boleh jadi dalam kondisi yang kurang tepat. Dia langsung dihadapi dengan padatnya turnamen-turnamen besar pada tahun depan imbas dari pandemi Corona yang berkepanjangan.
Turnamen itu meliputi selain agenda yang sudah tetap tiap tahunnya, beberapa kejuaraan limpahan dari 2020 juga cukup banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan merupakan penting, seperti kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber, serta multiajang olahraga terbesar empat tahunan, Olimpiade Tokyo. Dua ajang tersebut semula akan dipertandingkan tahun ini kemudian ditunda karena pandemi Corona.
Olimpiade kemudian direncanakan bergulir 23 Juli- 8 Agustus 2021. Andai jadi bergulir maka multievent itu akan menjadi tes awal kepemimpinan Agung. Lantas bagaimana sikap Ketua Badan Pemeriksa Keuangan terkait programnya?
"Untuk yang paling dekat Olimpiade sudah barang tentu kami berharap agar betul-betul terselenggara. Ini harapan pertama. Seiring dengan itu tentu penanganan COVID-19 pasti berjalan dengan baik pada saat itu sebagai syarat dalam pelaksanaan Olimpiade tersebut maka yang kami lakukan ialah mengoptimalkan terhadap pelatnas yang ada sekarang," kata Agung dalam jumpa persnya pada Jumat (6/11/2020).
"Rankingnya sudah ada, tinggal kita lakukan review. Kita lihat lagi kira-kira apakah ada masalah? Kita identifikasi, jika ada masalah, maka kita analisis. Mungkin ada sedikit perbaikan di sana-sini, tapi pada prinsipnya yang kami lakukan ialah optimalisasi terhadap kegiatan pelatnas yang sekarang sudah berjalan dengan baik," ujarnya.
Begitu pula dengan Piala Thomas dan Uber. Menurutnya, semua berambisi untuk mendapatkan piala supremasi tersebut, termasuk dirinya. "Ini target kami dan kami ingin prestasi puncak dan ingin mendapatkan kembali sejak terakhir pada 2002," dia mengharapkan.
Terakhir kali Indonesia meraih juara Piala Thomas pada 2002 Guangzhou, China, dan Piala Uber pada 1996 di Hong Kong. Kala itu, tim putri Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor telak 4-1.
(ran/ran)