Christian Hadinata, legenda hidup bulutangkis, mengapresiasi upaya klub menggelar liga di tengah kosongnya turnamen pada saat pandemi virus Corona. Langkah ini jadi persiapan atlet sebelum memasuki masa normal kejuaraan.
Hal itu ia sampaikan di sesi berakhirnya Liga PB Djarum kategori beregu yang bergulir di Kudus, 7-9 Desember. Pada pertandingan tersebut, klub mengadopsi pertandingan Piala Thomas dan Uber.
"Ketika jumlah pertandingan mulai surut sejak Maret, PB Djarum masih terus membuat atlet-atletnya untuk terus berlatih dan kemudian menggelar turnamen seperti ini," kata Christian dalam rilisnya, menyoal usaha menggelar ajang bulutangkis saat pandemi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sisi lain, atlet juga meskipun lawan teman yang sangat akrab sekali pun, tapi jika sudah di lapangan, ditambah ini kategori beregu, mereka gengsi tidak mau kalah," tutur empat kali juara Piala Thomas (1973, 1976, 1979, dam 1984) itu.
Meskipun sudah sukses menggelar, Christian Hadinata menilai tetap ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh klub, yakni membenahi dan meningkatkan atlet-atlet bulutangkis mereka.
"Ini penting untuk bersiap diri jika situasinya sudah normal dan jumlah pertandingan beregu maupun perorangan mulai meningkat. Jadi, liga ini adalah ajang untuk evaluasi sekaligus seleksi bagi para atlet," ujar legenda kelahiran Purwokerto tersebut.
![]() |
Adapun tim yang keluar menjadi juara beregu putra tim Krapyak, yang dipunggawai M. Fajar Ardi Pradana, Jaden Abdullah Usman Putra Ayus, dan M. Afiq Dzakwan Arief sebagai pemain tunggal, serta Dejan Ferdinansyah,/Dwiki Rafian Restu dan Akhsan Ashardi/Pulung Ramadhan sebagai pemain ganda.
Afiq di final berperan sebagai pemain penentu kemenangan timnya. Ia mengaku sempat grogi sebelum memasuki lapangan, namun dirinya mampu bermain maksimal.
"Senang bisa menang di partai penentuan kemenangan tim. Semoga saya bisa meningkatkan mental ke depannya karena sudah lama tidak ikut pertandingan," ucap semifinalis Daihatsu Astec Sumatera Utara Open 2020 (Tunggal Pemula Putra).
Sementara juara beregu putri diraih tim Kaliyetno, dengan skuad Aisha Galuh Maheswari, Aura Ihza Aulia, Salsabila Amiradana sebagai pemain tunggal, serta Assyifa Rizki Rahayu/Puspa Rosalia Damayanti dan Anisanaya Kamila/Faza Mantasya sebagai pemain ganda.
"Lega banget! Kami berhasil menyatukan pemain-pemain ganda seperti saya dengan para pemain tunggal, untuk membawa tim ini berhasil menjadi juara. Yang penting kita fokus dulu satu demi satu pertandingan, percaya diri, dan banyak berdoa," ujar Puspa.
"Saya pasti akan terus berusaha dan berjuang agar bisa mempertahankan gelar nantinya," tambah atlet kelahiran Mojokerto, 02 Agustus 2004 ini.
Setelah rampung kategori beregu, ajang Liga PB Djarum kini memasuki kategori perorangan mulai Kamis (10/12) hingga Minggu (13/12).
Pertandingan pada kategori ini dipastikan akan berlangsung sengit, karena sederet atlet muda berbakat PB Djarum akan berhadapan dengan para seniornya yang sudah memiliki pengalaman lebih tinggi di dunia pelatnas bulutangkis seperti Nandini Putri Arumni.
Selain itu, ada pula atlet pelatnas PBSI pratama di antaranya Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa, dan Muh. Asqar Harianto pada sektor tunggal putra, lalu Komang Ayu Cahya Dewi, dan Bilqis Prasista di sektor tunggal putri.
(mcy/krs)