Pebulutangkis Indonesia Cerita Ketatnya Protokol Kesehatan di Thailand

Pebulutangkis Indonesia Cerita Ketatnya Protokol Kesehatan di Thailand

Mercy Raya - Sport
Selasa, 05 Jan 2021 21:20 WIB
Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari
Pebulutangkis Indonesia Cerita Ketatnya Protokol Kesehatan di Thailand (dok. Humas PBSI )
Jakarta -

Pebulutangkis nasional Phita Haningtyas Mentari mengungkapkan soal ketatnya protokol kesehatan selama mengikuti Thailand Open. Ia bahkan tak diizinkan keluar kamar.

Mentari, begitu Phita Haningtyas Mentari karib disapa, merupakan salah satu wakil Indonesia di BWF World Tour Super 1000. Bersama Rinov Rivaldi dkk, ia akan melakoni turnamen bulutangkis perdana mulai 12 Januari mendatang.

Oleh sebab masih pandemi Corona dan munculnya kembali kasus klaster COVID-19 di Thailand, pemerintah dan tuan rumah setempat pun memberlakukan berbagai protokol ketat guna menghindari penyebaran virus tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu pun akhirnya berdampak ada pada pebulutangkis yang hadir di Thailand Open. Mereka disodorkan sejumlah protokol kesehatan yang tidak boleh dilanggar jika tak ingin dikenakan denda.

Hal itu diungkapkan Mentari. Ia menjelaskan bagaimana ketatnya aturan bahkan setibanya mereka di bandara.

ADVERTISEMENT

"Jadi (persiapan) pertandingan kali ini benar-benar ketat ya, dari di bandara sampai ke hotel pun benar-benar di jaga. Mulai dari seat-nya sampai masuk ke hotelnya pun tidak langsunh semua turun," kata Mentari kepada detikSport, Selasa (5/1/2021).

"Sampai hotel pun ada (tes) swab, dikasih masker, hand sanitizer, dan thermometer untuk cek suhu setiap hari nya. Lalu ada beberapa aplikasi juga yang harus kita download juga untuk update kesehatan," dia mengungkapkan.

Di hotel pun mereka belum bisa keluar kamar sampai hasil tes kesehatan keluar. "Belum bisa keluar kamar. Belum tahu (sampai kapan waktunya). Tapi jadwalnya sih besok (Rabu, 6/1/2021) ada latihan," ujarnya.

"Mungkin kalau keluar kamar sebentar (masih di lantai at lorong kamar) tidak apa-apa, cuma harus pake masker, yang tidak boleh itu keluar hotel karena ada denda nya," dia menegaskan.

Mengutip Instagram resmi PBSI, @badminton.ina, dijelaskan bahwa pelanggaran mulai dari ringan hingga berat. Pelanggaran pertama akan dikenakan denda 500 dollar AS, menyusul pelanggaran kedua harus membayar 1.000 dollar AS, dan jika masih melanggara akan mendapat sanksi pemulangan atau deportasi.

Meski begitu, Mentari berupaya menikmati aturan yang ada. Apalagi ini demi kepentingan bersama. Toh, ia juga sudah terbiasa dengan aturan ketat selama di Pelatnas PBSI, Cipayung.

Selain itu, dia juga tetap mendapat program latihan meskipun harus tetap berada di dalam kamar.

"Lebih di buat enjoy saja sih, soalnya setelah pulang dari All England juga (sempat) diisolasi dan benar-benar dibatasi ruang geraknya. Selain itu, kami juga tetap diberikan program latihan walaupun di dalam kamar untuk jaga kondisi. Seperti latihan yang fokusnya lebih ke body weight saja," kata Mentari.

(mcy/aff)

Hide Ads