Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) disebut mengajukan usulan perubahan sistem skor bulutangkis dari format 3x21 menjadi 5x11. Apa alasannya?
Diketahui, Badminton World Federation (BWF) kembali melontarkan rencana mengubah aturan skor dalam pertandingan bulutangkis. Mereka akan membahas perubahan ini pada Rapat Umum Tahunan ke-82 pada 22 Mei mendatang secara virtual.
Ide perubahan ini ternyata tak semata-mata muncul. Indonesia bersama Maladewa disebut-sebut yang mengusulkan itu kembali. Sebelumnya, wacana perubahan sistem skor ini sudah terlebih dahulu digulirkan BWF saat Rapat Umum Tahunan tahun 2018. Tetapi saat itu mayoritas peserta rapat menolak perubahan tersebut, termasuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBSI membenarkan soal pengajuan usulan perubahan sistem tersebut, meskipun sempat menjadi negara yang menolak.
"Saat voting tahun 2018, kami memang menolak wacana perubahan sistem skor tersebut. Itu karena BWF mau mengubah format secepat mungkin, hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan. Padahal saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai," kata Bambang Roedyanto, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, dalam rilisnya.
"Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi. Selain itu, BWF juga mengajukan usulan tidak boleh ada pelatih yang mendampingi saat pertandingan. Tentu kita tolak," lanjutnya.
Belakangan, pihaknya melakukan rapat kembali dengan pengurus serta pelatih. Hasilnya semua setuju jika format itu dimunculkan kembali.
"Saat itu beberapa negara menolak dan inginnya pembahasan ini dilanjutkan setelah Olimpiade. Lalu kami melakukan rapat dengan pengurus dan pelatih, ternyata format sistem skor 5X11 akan cocok bagi bulutangkis ke depannya. Seperti para pemain tidak hanya mengandalkan stamina, durasi pertandingan bisa ditekan menjadi lebih singkat dan dipastikan laga akan seru dari awal," ungkap Rudy.
"Badminton China juga sudah mencoba di kejuaraan nasional mereka bulan November 2020 dan statistiknya cukup baik," tambahnya.
"Maka dari itu kami mengajukan kembali wacana perubahan skor 5 x 11 untuk mengganti format 3 x 21. Tentunya setelah Olimpiade Tokyo mendatang, dimulai Januari 2022 dan uji coba selama satu tahun di seluruh level turnamen. Setelah satu tahun, kami juga mengusulkan harus ada feedback dari para pemain," Roedy menegaskan.
Baca juga: Ini Daftar Atlet Pelatnas PBSI 2021 |
(mcy/cas)