Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, merespons wacana perubahan sistem skor di bulutangkis. Perubahan itu tak akan berpengaruh signifikan pada program latihannya.
Badminton World Federation (BWF) akan membahas soal perubahan format skor pertandingan dari semula 3 x 21 menjadi 5 x 11 pada pertengahan Mei mendatang. Perubahan sistem skor yang lebih pendek itu datang dari usulan Indonesia dan Maladewa. Mereka menilai format sistem skor 5 x 11 akan cocok bagi perkembangan bulutangkis ke depannya.
Bagi Richard, perubahan format bukan masalah untuknya. Toh, selama ini di Cipayung ia sering menerapkan pola-pola tersebut guna mengasah fokus atletnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sering melakukan variasi game di Cipayung. Jadi kadang-kadang kita buat game pendek. Apakah game tujuh poin, atau sembilan poin, karena dari situ kelihatan bahwa waktu start itu atlet harus sudah langsung in," kata Richard kepada detikSport, Senin (5/4/2021).
"Seperti Ucok (Praveen Jordan) itu, dia tipe pemain yang perlu pemanasan dulu (baru in). Makanya, kami buat pola ini di dalam latihan untuk membuatnya lebih cepat siap ketika mulai bertanding. Karena mau tak mau atlet harus (dipaksa) siap sejak awal," ujar Richard.
"Jadi menurut saya kalau perubahan skor ini jadi diberlakukan itu baik dan positif buat atletnya. Karena dengan poin 5 x 11 si atlet tidak bisa main-main. Harus fokus sejak awal. Mungkin kalau stamina tidak terlalu (besar pengaruhnya), paling kecepatan. Jadi pemain itu harus cepat tapi tahan," tuturnya.
Tak hanya itu, game yang lebih pendek akan membuat peta persaingan pemain bulutangkis menjadi lebih merata. "Mungkin satu atlet kalah dari kualitas tapi dia punya konsentrasi atau fokus yang bagus, nah ini kan bisa bikin atlet lain repot. Pertandingan pun jadi ketat dan ramai," ujarnya.
Adapun perubahan aturan skor pertandingan 5 x 11 ini sejatinya masih membutuhkan pengkajian dari BWF. Jika BWF menyepakati maka penerapan game pendek itu akan dilakukan usai Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo mendatang.
"Untuk kami tidak perlu adaptasi lama karena sudah biasa diterapkan di latihan. Tinggal pelatih matangkan konsepnya jika sudah fixed," kata Richard menegaskan.
Simak juga 'Move On All England, Greysia Polii Fokus Olimpiade Tokyo':