Wacana perubahan skor bulutangkis didukung pelatih nasional ganda putri, Eng Hian. Rencana itu dinilainya akan menguntungkan bagi Greysia Polii Cs.
Rencana mengubah skor dari semula 3x21 menjadi 5x11 ramai diperbincangkan karena sebelumnya sempat ditolak oleh sejumlah anggota BWF, termasuk Indonesia. Saat itu, usulan tersebut diwacanakan BWF pada Rapat Umum Tahunan 2018.
Dua tahun berlalu, Indonesia melalui PBSI bersama Federasi Bulutangkis Maladewa ternyata memunculkan kembali ide perubahan skor tersebut. Melalui proposal yang yang dikirimkan kepada BWF, mereka menilai format skor 5x11 akan cocok bagi bulutangkis ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eng Hian menanggapi rencana perubahan skor itu dengan positif. Ia menilai perubahan sistem skor bakal menguntungkan pebulutangkis, khususnya ganda putri, karena bisa memangkas durasi pertandingan.
"Saya pribadi berpendapat semakin pendek (skor) semakin bagus untuk pemain Indonesia. Sebab, dari sisi ketahanan pemain Indonesia pada dasarnya agak lemah," kata Eng Hian dalam bincang-bincang dengan media, Rabu (7/4/2021) melalui Zoom.
"Sementara kalau bicara ganda putri, pemain-pemain Indonesia punya skill di atas pemain negara lain. Jadi semakin pendek (durasi pertandingan) maka tak perlu butuh banyak ketahanan. Jadi ada keuntungan lebih untuk pemain kita sepertinya," tuturnya.
Pelatih yang karib disapa Koh Didi itu menegaskan justru akan menjadi masalah kalau format skor diperbesar. Jika demikian, maka otomatis durasi pertandingan akan lebih panjang.
Diketahui, pertandingan ganda putri dalam format 3x21 acapkali memakan durasi lebih dari 60 menit. Bahkan, menurut data BWF, Greysia/Apriyani Rahayu pernah mencatat durasi terpanjang yakni 94 menit.
"Tentu karena ini sesuatu yang baru tentu perlu adaptasi. Tapi menurut saya pemain ganda tak ada masalah," dia menegaskan.
Sejauh ini, usulan pergantian sistem skor di pertandingan bulutangkis masih akan dikaji pada Rapat Umum Tahunan BWF tanggal 22 Mei mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
(mcy/nds)