Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) belum mengambil sikap atas wacana perubahan sistem skor yang diusulkan Indonesia dan Maladewa. Mereka masih menunggu pandangan sejumlah pihak.
Menukil Bernama.com, Presiden BAM Tan Sri Mohamad Norza Zakaria mengatakan meskipun anggota BAM telah membahas proposal tersebut, tidak ada keputusan yang dibuat pada Rapat Umum Tahunan (RUPS) BAM ke-76 pada Sabtu (10/4/2021) terkait wacana itu.
Menurut Norza, saat ini para pelatih dan pemain masih membahas sistem baru seperti yang diusulkan PBSI dan federasi bulutangkis Maladewa baru-baru ini. "Belum sampai pada level yang akan dibicarakan oleh manajemen," kata Norza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Norza juga mengeturakan bahwa sekretaris jenderal BAM Datuk Kenny Goh, direktur pelatih Wong Choong Hann, dan direktur teknis skuad bulu tangkis junior nasional Datuk Misbun Sidek akan memberikan pandangan mereka sebelum asosiasi memberikan suara mereka ke RUPS BWF, yang dijadwalkan akan diadakan secara virtual pada 22 Mei mendatang.
Seperti diketahui, Indonesia melalui PBSI dan Federasi Bulutangkis Maladewa tengah mengajukan proposal bersama terkait perubahan sistem skor pertandingan dari semula 3x21 menjadi 5x11.
Usulan itu sejauh ini telah diterima dan sudah mendapat persetujuan dari President Badminton World Federation (BWF), Poul-Erik Hoyer dan akan dikaji dalam Rapat Umum Tahunan BWF pada 22 Mei mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
Perubahan sistem skor bulutangkis sempat dimunculkan pada 2014 dan 2018 namun saat itu wacana tersebut gagal mendapat persetujuan di antara anggota BWF. Andai usulan PBSI disetujui anggota, maka penerapan skor 5x11 akan dilakukan usai Olimpiade dan Paralimpiade 2020 Tokyo.
Simak juga 'BWF Diskriminatif, Harus Direformasi':