Ganda putri nasional Putri Larasati memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI. Cedera yang tak kunjung sembuh menjadi penyebabnya.
Laras, panggilan akrab Putri Larasati, dipromosikan masuk pelatnas sejak tahun lalu. Tiket itu ia peroleh setelah menjuarai Kejuaraan Nasional 2019 di Palembang bersama rekannya Jesita Putri Miantoro.
Laras kemudian kembali dipromosikan dari atlet pratama menjadi utama bersama Greysia Polii dkk. Namun, cedera lutut kiri yang dialaminya semasa masih di klub kembali kambuh. Kondisi itu lantas membuat atlet 19 tahun tersebut lebih banyak diparkir guna menjalani serangkaian pengobatan, rehabilitasi, hingga fisioterapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laras memang punya cedera di lutut kirinya sejak masih di klub dan saat itu sudah dioperasi. Ketika masuk pelatnas ternyata cederanya belum sepenuhnya pulih. Saat diberi program latihan tiba-tiba kambuh," kata Eng Hian, pelatih nasional ganda putri, dalam keterangan tertulisnya.
"Lalu kami melakukan serangkaian pengobatan tapi cederanya memang cukup parah. Akhirnya kami beserta dokter PBSI memutuskan kembali melakukan operasi," ujarnya.
Laras pun menjalani operasi lutut kedua pada September 2020, dengan diagnosa robekan pada Anterior Cruciate Ligament (ACL) dan kerusakan pada tulang rawan di bawah tempurung lutut. Akan tetap rasa sakit yang dialami Laras tak kunjung membaik setelah tujuh bulan. Sampai akhirnya, Laras memutuskan mundur.
"Sudah dua kali operasi tapi saya masih merasakan sakit yang amat sangat. Ini membuat saya tidak bisa menjalankan program latihan, jadi keputusan mundur adalah keputusan terbaik," ujarnya.
"Saya berterima kasih kepada PBSI dan tim pelatih ganda putri yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk bergabung di pelatnas. Ke depan, saya akan kuliah sambil bekerja. Insya Allah targetnya mau jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil)," ungkap Laras menyoal masa depannya.
Antisipasi Main Rangkap
Mundurnya Laras menjadi kehilangan tersendiri bagi tim ganda putri utama. Sebab, jumlahnya kini menjadi ganjil, 13 pebulutangkis. Eng Hian lantas menyiasatinya dengan menggandeng ganda campuran untuk bermain rangkap.
"Saya menyayangkan mundurnya Laras karena secara semangat dan potensi dia punya modal yang cukup bagus. Tapi karena dia yang memutuskan, saya tidak bisa menghalangi," kata pelatih yang karib disapa Koh Didi ini.
"Untuk ke depan, saya sudah berkoordinasi dengan tim ganda campuran dan kemungkinan nanti ada pemain ganda campuran yang akan bermain rangkap di ganda putri," tuturnya.
(mcy/raw)