PBSI mengharapkan tim bulutangkis Indonesia dapat kembali menyumbang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, sekalipun berat.
Hal itu disampaikan Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, usai memastikan kondisi terkini ke-11 atletnya yang akan tampil di multiajang olahraga terbesar di dunia pada 23 Juli-8 Agustus mendatang.
Menurut Rionny, persiapan pemain dan pelatihnya dalam keadaan baik dan fokus meskipun dalam keadaan serba sulit imbas pandemi COVID-19. Selain penerapan protokol kesehatan yang ketat, faktanya tim Indonesia juga buta kekuatan lantaran banyaknya turnamen pemanasan Olimpiade dibatalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi semua juga sehat dan saya pastikan semua pemain siap untuk bertanding," kata Rionny dalam rilis PBSI.
Tak hanya persiapan, adik kandung Richard dan Rexy Mainaky ini juga memastikan tim yang akan diberangkatkan ke Tokyo ialah skuad terbaik. Dari segi jumlah lebih banyak di Olimpiade Tokyo ketimbang Olimpiade Rio empat tahun lalu yang hanya mengirimkan 10 wakil.
Tahun ini, Indonesia meloloskan 11 atlet dari lima sektor. Mereka antara lain Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Rionny lantas berharap, cita-cita tim bulutangkis Indonesia mempertahankan tradisi medali emas di ajang Olimpiade dapat terwujud kembali di tahun ini. Meskipun situasi dan kondisinya jauh berbeda dengan Olimpiade sebelumnya.
Bulutangkis terakhir kali meraih medali emas Olimpiade dari sektor ganda campuran melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
"Beban kami memang berat, tapi mudah-mudahan kami bisa mempertahankan tradisi emas Olimpiade untuk Indonesia," kata Rionny.
"Ganda putra dan ganda campuran yang kami targetkan semoga mereka bisa maksimal. Untuk tunggal putra dan ganda putri juga saya rasa mereka berpeluang mendapat medali dan sebisa mungkin harus dapat medali. Dan tunggal putri yang saya pegang sendiri, bisa membuat kejutan. Gregoria saya harap bisa menyumbang medali. Itu cita-cita kami," kata dia mengharapkan.
Lihat juga video 'Melihat Isi Kampung Atlet Jelang Olimpiade Tokyo':