Dalam seluruh ketiga pertandingannya di fase gugur Piala Thomas 2020, Jonatan Christie selalu melakoni partai tiga gim. Dia berturut-turut mengalahkan Ng Tze Yong (Malaysia) di perempatfinal, Antonsen (Denmark) di semifinal, dan Li Shifeng (China) di final.
Duel lawan Jojo di semifinal Piala Thomas itu sendiri tampaknya menyisakan kesan tersendiri buat Anders Antonsen. Pemain peringkat ketiga dunia itu pun mengaku ingin kembali menjalani semacam itu lawan Jojo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pujian untuknya, melewati tiga pertandingan berat secara beruntun. Cukup mengesankan, pemain yang kuat," ujar Antonsen dalam podcast di saluran Youtube-nya.
"Jonatan kalau kamu nonton ini, saya menantang kamu untuk bertanding 1 jam 45 menit lain kali," kata Antonsen sambil tersenyum. "Saya tidak tahu apakah saya akan menghadapinya di sini (Denmark Open). Saya tidak tahu kapan. Kapan ya?".
Greysia/Nitya dalam partai terpanjang dalam sejarah bulutangkis
Seiring dengan 'tantangan' Antonsen untuk berduel lebih lama lagi lawan Jojo, alias 105 menit, detikers penasaran tidak berapa lama partai bulutangkis dengan durasi paling lama? Situs resmi Olimpiade, Olympics.com, punya jawabnya.
Duel nomor ganda putri di babak semifinal Kejuaraan Bulutangkis Asia 2016 antara Kurumi Yonao/Naoko Fukuman (Jepang) Vs Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (Indonesia) rupanya menjadi partai tersebut.
"Pertandingan itu, yang berjalan tiga gim, berlangsung selama 161 menit atau 2 jam dan 41 menit, membuatnya menjadi partai badminton terpanjang dalam sejarah," sebut Olympics.com.
Baca juga: Greysia/Nitya Kandas di Semifinal |
Mengenang lagi momen pertandingan yang digelar di Wuhan tersebut, durasi 2 jam dan 41 menit mematahkan rekor pertandingan terpanjang sebelumnya yakni 2 jam dan 4 menit dalam partai Sun Jun Vs Peter Rasmussen pada tahun 1997.
Greysia/Nitya ketika itu memang harus menyerah dalam rubber game 21-13, 19-21, 22-24 atas Kurumi Yonao/Naoko Fukuman. Tapi perjuangan keduanya tetap dapat apresiasi.
"Usaha yang luar biasa dari Greysia/Nitya. Untuk ke depannya ini bisa menjadi modal mereka untuk lebih baik lagi," ucap Gita Wirjawan yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Umum PP PBSI, mengomentari usaha Greysia/Nitya di Wuhan 2016.
(krs/aff)