Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Rambitan kalah setelah sempat merepotkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pram/Yere mengaku masih kalah kelas dari seniornya itu.
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Rambitan kalah straight game 20-22 dan 17-21 dari Kevin/Marcus, Jumat (19/11/2021) sore. Pertandingan perempatfinal Indonesa Masters di Bali International Convention Center itu berjalan ketat sejak poin pertama.
Pram/Yere sempat unggul 15-9 di gim pertama, meski kemudian Kevin/Marcus menunjukkan kelasnya untuk membalikkan kedudukan. Gim kedua juga berjalan sengit, tapi lagi-lagi Pram/Yere kehilangan momentum memasuki akhir pertandingan.
"Tadi pertandingannya ketat ya, kami sempat unggul terus. Set kedua agak kendur sih, jadi selisih poinnya agak lebar," kata Pram kepada para wartawan usai pertandingan.
Baca juga: Kevin/Marcus Puji Penampilan Pram/Yere |
"Tadi rencana permainan sempat berjalan ya. Set pertama awal-awal, karena kita junior, jadi mereka kayak agak kurang panas. Sempat unggul, lalu mereka mulai serius lagi, terus akhirnya kita tertekan dan kalah di set pertama," imbuh Yere.
Kehilangan momentum di poin-poin terakhir, Pram/Yere tak menyangkal perbedaan pengalaman menjadi kunci. Selain itu, kualitas fisik Marcus/Kevin yang sudah teruji bertahun-tahun di level top turut menjadi pembeda.
"Ya itu pengalaman pengaruh juga sih. Mungkin kalau lawan negara lain, ada pelatih ya yang mengingatkan. Tadi kan enggak ada pelatih ya, jadi enggak ada yang mengingatkan," sambung Pram.
"Mungkin penyakit pemain muda juga sih, jadi kayak terburu-buru gitu lo. Mau cepat-cepat menyelesaikan permainan, malah jadi bumerang."
"Mikirnya kan kalau lawan senior pengin all-out aja ya, dan hari ini juga terjadi. Mungkin menurut saya dari segi nonteknis harus lebih sabar lagi, terus bisa mengontrol keadaan, jangan terburu-buru."
"Kedua mungkin, karena beda level ya jadi kerasanya tuh kayak capek banget! Jadi harus meningkatkan fisiknya," ungkap Pram.
(raw/krs)