Bonus Piala Thomas 2020 dari pemerintah ke tim bulutangkis putra Indonesia dipotong untuk pembinaan. Kapten Piala Thomas Indonesia Hendra Setiawan buka suara.
Indonesia sukses memenangi Piala Thomas 2020 pada Oktober 2021 lalu. Pencapaian itu mengakhiri puasa gelar Piala Thomas yang sudah berlangsung 19 tahun.
Namun kemudian muncul polemik terkait apresiasi alias bonus. Tak lama setelah BNI mengucurkan bonus Rp 5 miliar, sejumlah pemain menyuarakan sindiran karena merasa prestasinya kurang dihargai pemerintah.
Topik itu menjadi polemik, sebab sebagian kalangan menilai menuntut bonus di tengah situasi krisis pandemi juga tak etis. Namun pada akhirnya pemerintah mengucurkan bonus senilai Rp 10 miliar.
Bonus itu diserahkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pada Senin (27/12/2021) lalu.
Dalam papan simbol penyerahan bonus, yang diserahkan Menpora Zainudin Amali ke Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna, tertulis "Bonus Thomas Cup 2020 Rp 10 miliar". Tapi kemudian Agung meluruskan bahwa ternyata bonus itu tak akan sepenuhnya dialokasikan ke tim Piala Thomas 2020, melainkan juga untuk pengembangan PBSI.
Kabar itu kembali mengundang pro dan kontra. Sejumlah pebulutangkis anggota skuad Piala Thomas 2020 lalu seperti Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Jonatan Christie, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo mengungkapkan sindiran lewat media sosial.
Kepada detikSport, Hendra Setiawan mengungkapkan bahwa dari para pemain sendiri sebenarnya merasa kurang pas jika bonus itu turut dialokasikan untuk hal lain. Sebab semestinya PBSI sudah punya anggaran dan alokasi tersendiri.
"Kalau dari pemain sih ya kurang setuju ya (bonus dialokasikan ke hal lain). Kita sih tau nya, bukannya harusnya sudah ada bujet tersendiri untuk pembinaan dan lain-lain? Tapi kita juga baru denger dari berita aja sih kalau ada pemotongan," ungkap kapten tim Piala Thomas 2020 tersebut.
Hingga saat ini, para pemain masih menunggu komunikasi dari PBSI. Penjelasan langsung khususnya dari Ketum Agung Firman Sampurna tentu akan membuat situasi lebih jelas lagi.
"Belum ada komunikasi, mungkin masih libur juga kan di pelatnas nya," imbuh Hendra.
Simak Video "Video: Alasan Hendra Setiawan Gantung Raket Usai Indonesia Masters 2025"
(raw/aff)