Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic diklaim akhirnya bersedia divaksinasi COVID. Soalnya kalau tidak Djokovic terancam kesulitan mengikuti turnamen-turnamen Grand Slam mendatang.
Petenis Serbia selama ini menentang vaksinasi COVID-19. Akibat tidak divaksinasi, Djokovic terpaksa melewatkan Australian Open 2022 karena dideportasi oleh pemerintah setempat.
Alhasil Djokovic kembali tertinggal dalam persaingan rekor titel Grand Slam dari rivalnya, Rafael Nadal. Petenis yang disebut terakhir tampil sebagai kampiun di Melbourne Park untuk meraih gelar ke-21, sekaligus mengungguli Djokovic dan Roger Federer.
Secara tradisi setelah Australian Open 2022, turnamen Grand Slam selanjutnya adalah Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka secara beruntun. Andai Novak Djokovic tetap kukuh tidak mau divaksinasi, dia akan dilarang berlaga di Roland Garros dan AS Terbuka, meski kebijakan Wimbledon akan lebih longgar.
Penulis biografi Djokovic, Daniel Muksch mengklaim bahwa kliennya itu terlecut oleh keberhasilan Nadal memenangi Australian Open 2022. Muksch mengatakan, Djokovic akan mengubah pendiriannya tentang vaksinasi COVID.
"Mungkin final di Melbourne juga berkontribusi pada hal itu. Gelar Grand Slam Rafael Nadal ke-21 memotivasi dia, tidak diragukan. Dari apa yang terdengar dari orang-orang dekatnya, saya kira dia akan divaksinasi," ucap Muksch kepada televisi Serbia, yang dikutip Yahoosports.
Pemerintah Prancis baru-baru ini telah memperkenalkan sertifikat vaksin dan berlaku juga untuk atlet-atlet di seluruh cabang olahraga jika ingin memasuki wilayah mereka. Di sisi lain, parlemen Inggris mengumumkan, para pengunjung segera diizinkan masuk ke wilayah mereka meski belum divaksinasi COVID. Hal ini membuka kesempatan besar bagi Novak Djokovic untuk mempertahankan gelar juara Wimbledon apabila tetap kukuh menolak vaksinasi.
"Hari ini saya bisa mengonfirmasi bahwa kebijakan kunjungan internasional kami akan dibebaskan sebagai bagian dari usaha kami untuk meyakinkan bahwa 2022 adalah tahun di mana pembatasan kunjungan, lockdown, dan batasan-batasan pada kehidupan orang-orang akan ditinggalkan," ucap Sekretaris Transportasi Britania Raya Grant Shapps.
(rin/krs)