Bersama Apriyani, Greysia Polii memang langsung menjadi juara Thailand Open 2017 pada debutan mereka sebagai pasangan di single event. Tak berhenti sampai di sana, mereka kembali menjadi juara turnamen world super series French Open dan finalis di Hong Kong Open pada tahun yang sama.
"Tuhan berkata lain. Tuhan memberikan jalan yang lain lagi. Saya dan Apriyani bisa juara, dan ada prestasi yang tidak sampai enam bulan, saya malah juara lagi di super series. Hal-hal yang enggak pernah, jarang ganda putri juara. Saya sampai (berpikir), ya berarti ada suatu hal yang harus saya pikirkan ddan pertahankan lagi pada saat itu. Itu jadi momen saya harus balik dan lanjut sampai saat ini."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Greysia Polii memang cukup bersabar untuk menahan egonya. Tak ayal ketika ia memutuskan untuk menikah dan memiliki program punya anak, ia tetap membimbing para juniornya di pelatnas, bahkan masih aktif bertanding di turnamen-turnamen internasional.
Tapi siapa sangka, Greysia bersama Apriyani tak hanya menjajarkan mereka sebagai ganda putri top 10 dunia. Mereka bahkan mengukir sejarah dengan menjadi juara Olimpiade 2020 di Tokyo dalam usia yang tak lagi muda.
"Memang dikasih bonusnya besar sekali oleh Tuhan, juara Olimpiade. Kayaknya pas saja begitu untuk bisa menutup karier dengan sebuah prestasi," kata Greysia.
![]() |
Hanya saja, Greysia memang belum memastikan kapan waktu benar-benar tepat untuk mengumumkan dirinya bakal gantung raket. Apalagi dari Pelatih Ganda Putri Eng Hian dan PBSI juga meminta untuk tak buru-buru melepas status atletnya selepas juara Olimpiade.
"Enggak boleh berhenti saat itu karena ketika saya keluar (maka) level dunia dengan Apriyani akan hilang. Apalagi ganda putri rankingnya jauh banget, enggak bisa angkat, nanti mereka bisa dari bawah lagi. Makanya sengaja masih ditunggu," kata Greysia.
"Menunggu Apriyani dengan Fadia (Sitia Fadia Silva Ramadhanti) dan adik-adik yang lain bertanding untuk mendapat ranking dan mereka tak perlu dari bawah lagi. Itu lah kenapa (mereka) bisa ikut Indonesia Masters, Indonesia Open. Lalu kenapa saya tidak turun di kedua turnamen tersebut. Itu hal yang sudah dipikirkan oleh kami."
Kini, Greysia pun bisa lebih lega dan legawa meninggalkan para juniornya tersebut di Pelatnas guna mengikuti turnamen-turnamen internasional.
"Jadi pas sponsor bilang sekalian bikin acara farewell, lalu pelatih dan PBSI juga menyambut, akhirnya di final Indonesia Masters waktunya," sebutnya.
"Saya memang sudah legawa. Sudah tidak ada hal-hal yang saya bebani. Saya nikmati semuanya," dia mempertegas.
(mcy/aff)