Kevin Sanjaya dkk Harus Punya Strategi Jitu di Denmark Open

ADVERTISEMENT

Kevin Sanjaya dkk Harus Punya Strategi Jitu di Denmark Open

Mercy Raya - Sport
Selasa, 13 Sep 2022 13:30 WIB
Pelatih Putri Bulutangkis Indonesia Rionny Maniaky
TIm Bulutangkis Indonesia harus punya strategi jitu di Denmark Open 2022, kata Rionny Mainaky. (Foto: Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta -

Usai Japan Open, para pebulutangkis top dunia kini mempersiapkan diri menuju turnamen Eropa, yaitu Denmark Open dan French Open 2022. Kedua turnamen dengan level 750 itu akan diselenggarakan bulan depan.

Denmark Open yang diselenggarakan di Jyske bank Arena, Odense, pada 18-23 Oktober. Kemudian dilanjutkan French Open 2022 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, mulai 25-30 Oktober.

PBSI sendiri sudah menyiapkan 16 wakil yang akan diturunkan di ajang yang masuk dalam BWF Tour tersebut. Mulai dari antaranya ganda putra yang menurunkan lima wakil, Kevin Sanjaya hingga Hendra Setiawan. Lalu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva, serta Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Melalui kekuatan penuh itu, Indonesia pun diharapkan bisa memperbaiki catatan prestasi di turnamen bulutangkis internasional yang dalam dua ajang terakhir, Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan Japan Open, nirgelar.

Hasil terbaik Indonesia hanya meraih satu medali perak melalui persembahan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan medali perunggu dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Kejuaraan Dunia 2022.

Mewujudkan hal itu, Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky mengatakan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan timnya.

Berbeda ketika di Jepang, di mana tim Merah-Putih harus waspada dengan shuttlecock yang berat. Di Denmark Open, bola diprediksi tak menjadi tantangan berat para pebulutangkis Indonesia.

"Kemarin saya sudah minta semua evaluasi dari para pelatih untuk seluruh pemainnya selama di Jepang. Saya juga sudah sampaikan kepada Ketua Harian PBSI (Alex Tirta). Cuma di Denmark ini kan pasti (kondisinya) beda," kata Rionny kepada detikSport.

"Di Jepang itu bulunya (shuttlecock) halus, makanya agak kesulitan juga, harus tambah tenaga dan latihan shuttlecocknya. Jadi faktor intinya di medan (lapangan). Nah, di Denmark itu lapangannya normal, jadi tak terlalu kesulitan," ujarnya.

"Mungkin yang perlu dievaluasi adalah siapa lawan kita nanti. Lebih ditekankan taktik dan strateginya. Jadi semua faktor banyak tapi di Denmark, strategi lawan seperti apa? Lebih banyak di (bagian) itu."

Rionny pun menegaskan jika saat ini para atlet sudah mulai aktif latihan sejak sekarang untuk mempersiapkan diri menuju turnamen-turnamen di Eropa pada Oktober ini.



Simak Video "Antara Christian Hadinata dan Thomas Cup"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/cas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT