Legenda bulutangkis Liem Swie King menjadi salah satu tim pencari bakat dalam Audisi Umum PB Djarum. Ia menyebut, salah satu penilaian atlet lolos ialah daya juang di lapangan.
Seperti diketahui dari 1.741 atlet berusia di bawah 11 tahun dan 13 tahun yang mengikuti audisi umum untuk mendapatkan beasiswa, hanya 1.060 peserta yang lolos screening tahap kedua. Rinciannya, 336 atlet putra U-11, 170 atlet putri U-11, 389 atlet putra U-13, dan 165 putri U-13.
Tahapan itu pun telah dimulai hari ini hingga 23 Oktober mendatang di Kudus. Legenda bulutangkis Indonesia Liem Swie King, yang merupakan Juara All England tiga kali (tahun 1978, 1979, 1981), mengapresiasi perjuangan para atlet muda dalam meraih tiket beasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya takjub melihat jumlah peserta yang sedemikian banyak. Mereka memiliki semangat yang sangat luar biasa," kata Liem Swie King dalam keterangan tertulis yang diterima detikSport.
"Untuk itu, saya berpesan agar jangan pantang menyerah ketika bertanding supaya hasil yang diperoleh baik," tuturnya.
Sikap itu pun sudah diperlihatkan oleh para peserta. Salah satunya, Kenji Satria Pamungkas usia 13 tahun.
Kendati memiliki keterbatasan fisik tapi tak mematahkan semangat dari peserta asal Sragen, Jawa Tengah itu, untuk menggapai mimpinya menjadi pebulutangkis andalan Indonesia.
"Walaupun saya seperti ini (difabel) tapi aku tetap optimistis lanjut ke turnamen. Saya semangat karena orang tua dan pelatih. Mereka yang selalu mendukung saya supaya dapat mewujudkan mimpi di dunia bulutangkis. Semoga saya bisa masuk jadi atlet PB Djarum," kata Kenji.
Hal serupa diungkapkan Gerald Angelo Pramudya. Atlet asal Yogyakarta ini bahkan mengaku sudah mempersiapkan diri sejak satu bulan lalu.
"Saya yakin lolos dari screening tahap kedua ini karena sudah mempersiapkan diri semaksimal mungkin sebelum ikut audisi ini," ucap Gerald.
Sebagai informasi, selain Liem Swie King, tim pencari bakat juga dihuni oleh barisan legenda bulutangkis Indonesia lainnya seperti Alan Budikusuma, Susy Susanti, Eddy Hartono, Haryanto Arbu, Kartono, Maria Kristin, Fung Permadi, Ivana Lie, Liliyana Natsir, Lius Pongoh, Richard Mainaky, Yuni Kartika, dan Tontowi Ahmad.
Nantinya setelah screening tahap kedua, proses akan dilanjutkan dengan tahap karantina. Pada kategori putra, para semifinalis di kelompok usia U-11 dan U-13 akan masuk ke tahap karantina. Sementara sektor putri, berhak melaju ke tahap karantina setelah berhasil lolos ke final turnamen.