Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi usai melakoni rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, di Kantor Kemenko PMK, Merdeka Barat, Jumat (9/3/2018).
Imam mengungkapkan optimismenya karena berkaca dari torehan atlet difabel saat di ASEAN Para Games Malaysia 2017 ketika Indonesia keluar sebagai juara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu pula Asian Para Games ini, kita jadi tuan rumah. Tentu ini peluang yang sangat besar karena bertanding di hadapan penonton sendiri dan di rumah sendiri. Semangat ini yang akan terus kita dorong semoga target dari pemerintah untuk 10 besar pasti bisa dilampui," lanjut menteri asal Bangkalan itu.
Namun, Imam belum bisa mengungkapkan berapa jumlah medali emas yang harus diraih untuk menembus posisi 10 besar karena alasan sport intelligence.
"Kami sebetulnya ingin mendetailkan cabor apa saja. Tapi terkait dengan sport intelligence dan tentu negara-negara tetangga akan terus mengintip di mana kekuatan Indonesia, maka kami hanya bisa menyampaikan target 10 besar."
Sehubungan dengan itu, Ketua National Paralympic Committee Indonesia Senny Marbun mengatakan terus berupaya untuk mempersiapkan atlet secara maksimal. Dia bahkan berharap atletnya bisa tembus ranking tujuh Asia.
"Soal prestasi yang kami persiapkan untuk 2018 mudah-mudahan sesuai dengan perintah bapak Presiden Joko Widodo. Mungkin kami bisa tembus tujuh besar. Kita sama-sama sadar musuh Indonesia bukan negara-negara kecil. Semua negara yang luar biasa. Jadi kalau bisa tembus tujuh besar itu sangat luar biasa," ujar Senny.
(mcy/mrp)