Indonesia di Piala Thomas 2018: Raih Trofi ke-14 atau Hampa Lagi?

Indonesia di Piala Thomas 2018: Raih Trofi ke-14 atau Hampa Lagi?

Femi Diah - Sport
Jumat, 18 Mei 2018 17:45 WIB
Foto: Ben Hoskins/Getty Images
Jakarta - Indonesia menjadi negara tersukses dalam persaingan Piala Thomas. Tahun ini menjadi pertaruhan penting untuk juara lagi atau gagal dalam 16 tahun beruntun.

Piala Thomas dan Uber dimulai Minggu (20/5/2018) di Impact Arena, Bangkok. Indonesia menurunkan pemain-pemain terbaik di pelatnas.

Untuk mendongkrak kematangan, PP PBSI bahkan menambah Hendra Setiawan ke dalam skuat. Dia sekaligus didapuk sebagai kapten tim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengalaman dan ketenangan dia diharapkan bisa menjadi penyeimbang ambisi dan emosi darah muda yang mendominasi tim. Selain Hendra, Indonesia di Piala Thomas diisi oleh Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Firman Abdul Kholik, juga Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Mohammad Ahsan, Fajar Alfian, dan Muhammad Rian Ardianto.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan dan Siaran Langsung Piala Thomas & Uber 2018

Tugas Indonesia di Piala Thomas kali ini memang tak ringan. Skuat Merah Putih yang menjadi juara Piala Thomas lima kali beruntun malah mandeg dan tak lagi menjadi juara sejak 2002 atau 16 tahun silam. Sebuah paceklik gelar di Piala Thomas yang sudah terlalu lama.

Kerja tim Indonesia di Piala Thomas makin berat karena ekspektasi publik tak bisa dilepaskan dengan hasil dua tahun lalu di Kunshan, China dengan menjadi runner-up. Waktu itu, Indoensia lolso ke final, namun gagal menjadi juara setelah dikalahkan Denmark.

Harapan publik kian tinggi dengan cara Indonesia meraih tiket ke putaran final ini. Mereka mendapatkan jalan ke Bangkok sebagai kampiun Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia.

Baca Juga: Melihat Lagi Pembagian Grup Piala Thomas & Uber 2018

Negara Tersukses di Piala Thomas:

1. Indonesia: 13 kali (1958, 1961*, 1964, 1970, 1973*, 1976, 1979*, 1984, 1994*, 1996, 1998, 2000, 2002)
2. China: 9 kali (1982, 1986, 1988, 1990, 2004, 2006, 2008, 2010, 2012*)
3. Malaysia**: 5 kali (1949, 1952, 1955, 1967, 1992*)
4. Denmark: 1 kali (2016)
5. Jepang: 1 kali (2014)

Keterangan:
* = menjadi tuan rumah
** = termasuk saat bernama Malaya

(fem/mrp)

Hide Ads